ITDC fokus mengembangkan Nusa Dua dan Mandalika jadi destinasi unggulan

id ITDC,BUMN,Nusa Dua,Mandalika,Lombok,Bali,NTB,KEK Mandalika,Sirkuit Mandalika,MotoGP

ITDC fokus mengembangkan Nusa Dua dan Mandalika jadi destinasi unggulan

Sejumlah wisatawan saat berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). ANTARA/Nur Imansyah

Mataram (ANTARA) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) berkomitmen mengembangkan destinasi wisata Nusa Dua, Bali dan Mandalika, Lombok menjadi destinasi wisata ungulan berkelas internasional.

Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer, mengatakan komitmen ini diwujudkan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas kawasan, penyelenggaraan atraksi baru, serta gelaran event berskala internasional yang mengedepankan sisi keunggulan dari masing-masing destinasi wisata.

"Dalam mengembangkan sebuah destinasi wisata, kami selalu mempertimbangkan sisi keunggulan dari sebuah kawasan sehingga kawasan yang kami kembangkan mempunyai daya tarik dan nilai lebih dibandingkan destinasi wisata lain. Menciptakan keunikan sebuah destinasi wisata merupakan faktor penting agar destinasi tersebut menonjol dan mampu menarik minat wisatawan, khususnya wisatawan asing untuk berkunjung. Karena itu, kami selalu melakukan pengembangan destinasi wisata dengan berfokus pada 5A yaitu attraction, activity, accessibility, accommodation, amenity serta konsep pariwisata berkelanjutan," ujar Abdulbar M Mansoer dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Mataram, Selasa.

Kawasan The Nusa Dua merupakan kawasan pertama yang dikembangkan ITDC dengan konsep one stop destination dan menerapkan pariwisata berkelanjutan. Kawasan ini memiliki beragam pilihan akomodasi berbintang dan kelengkapan fasilitas sehingga wisatawan dapat menikmati liburan dalam kawasan seluas 350 ha ini.

Kawasan The Nusa Dua sebagai kawasan destinasi wisata terintegrasi dapat memenuhi kebutuhan wisatawan akan wisata alam, kegiatan olahraga, budaya, dan green activity tanpa perlu keluar dari kawasan.

The Nusa Dua juga merupakan destinasi pariwisata MICE yang dilengkapi fasilitas MICE dalam ruangan berkapasitas 15.000 pax didukung 5.000 kamar hotel berbintang, pusat perbelanjaan, museum, ajang budaya, lapangan golf, rumah sakit, fasilitas pariwisata lainnya, serta kantor resor.

Selain dalam ruangan, The Nusa Dua juga memiliki lokasi kegiatan MICE luar ruangan di Pulau Peninsula. Kelengkapan dan kenyamanan penyelenggaraan MICE di kawasan The Nusa Dua juga ditunjang dengan adanya sistem pengamanan kawasan berbasis digital.

"Dengan infrastruktur, akomodasi, dan fasilitas pertemuan yang berstandar internasional tersebut membuat kawasan ini berulangkali terpilih menjadi tuan rumah berbagai event resmi berskala internasional seperti APEC 2013, Bali Democratic Forum, Miss World 2013, dan IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018. Acara IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 yang digelar pada 8-14 Oktober 2018 dihadiri oleh 34 ribu orang yang berasal dari 189 negara," jelasnya.


Ia menyatakan, hasil dan kualitas pengembangan The Nusa Dua yang selalu mengedepankan unsur sosial dengan melestarikan sumber daya alam dan budaya masyarakat setempat juga mendapatkan pengakuan dunia internasional. Pada 2018, The Nusa Dua/ITDC meraih penghargaan ASEAN Sustainable Tourism Award pada ajang 37th ASEAN Tourism Forum 2018 di Chiang Mai, Thailand.

Pada April 2019, kualitas penyelenggaraan Nusa Dua Fiesta mendapat pengakuan dengan menerima dua penghargaan yaitu Top 30 Calender of Event Award untuk kategori Event Wisata Buatan dan Culture Category Champion Event dari MarkPlus Center for Tourism and Hospitality.

"Penghargaan ini merupakan apresiasi atas konsistensi dan kerja keras kami dalam mengoptimalkan The Nusa Dua melalui penyelenggaraan event berkelas internasional. Penghargaan ini juga menunjukkan komitmen kami untuk terus memasarkan dan mempromosikan The Nusa Dua sebagai sebuah destinasi wisata unggulan di Indonesia kepada khalayak internasional melalui cara-cara yang kreatif dan inovatif," kata Abdulbar.

Sementara di The Mandalika, Lombok, NTB, kata Abdulbar, ITDC mengembangkan kawasan destinasi super prioritas ini menjadi destinasi wisata dengan konsep sportainment. Karena itu, selain mengandalkan wisata alam yang dimiliki, ITDC juga telah menyiapkan atraksi berskala internasional di The Mandalika dengan mengelar event balap motor internasional MotoGP mulai 2021.


Salah satu persiapan dalam penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika adalah pembangunan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika). Di mana progres pekerjaan pekerjaan tanah telah mencapai 60 persen dengan rincian land clearing seluas 429.175 m2 atau 81,77 persen, pemasangan pagar beton precast keliling sepanjang 5.502 m atau 88,03 persen, galian tanah track sepanjang 239.065 m atau 95,45 persen, timbunan tanah mencapai 225.846 m3 atau 64,78 persen, dan ground improvement seluas 5.481 m2 atau 33,14 persen.

"Saat ini, progres pembangunan Sirkuit Mandalika secara keseluruhan telah mencapai lebih dari 40 persen dan ditargetkan pembangunan selesai pada Juni 2021," terangnya.

Menurut dia, seluruh proses pengerjaan proyek sirkuit Mandalika ini dilaksanakan dengan selalu mematuhi tata laksana/protokol pencegahan penyebaran COVID-19 yang dikeluarkan pemerintah yaitu dengan menjaga sanitasi dan tingkat kebersihan lingkungan, pemeriksaan suhu tubuh, membiasakan mencuci tangan, penggunaan APD serta penerapan jaga jarak.

Sebagai sebuah atraksi pariwisata, penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika mampu menghasilkan efek berganda yang besar antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dollar AS, menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun, serta diperkirakan meningkatkan belanja wisatawan hingga mencapai 40 juta dolar AS per tahun dapat dinikmati masyarakat Indonesia khususnya NTB.