Manila (ANTARA) - Dua ledakan menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai puluhan tentara di sebuah kota di pulau berkonflik di Filipina selatan pada Senin, menurut sumber militer dan media.
Ledakan pertama terjadi sekitar tengah hari dan disusul oleh ledakan kedua sejam kemudian di kota utama Jolo, di pulau dengan nama yang sama. Lokasi tersebut merupakan benteng militerisasi pimpinan Abu Sayyaf, kelompok yang loyal terhadap ISIS.
Laporan awal militer menyebutkan salah satu ledakan disebabkan oleh bom rakitan yang dipasang di sepeda motor, menurut sumber militer, yang merahasiakan identitasnya. Disebutkan pula bahwa 17 tentara terluka.
Media ABS-CBN mengungkapkan bahwa ledakan itu terjadi di dua lokasi berbeda, di mana salah satunya terjadi di dekat kendaraan militer. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggungjawab atas ledakan tersebut.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Seorang WNI sandera kelompok Abu Sayyaf diselamatkan kembali
Minggu, 21 Maret 2021 20:38
Menkopolhukam segera menyambangi Malaysia bahas Abu Sayyaf
Sabtu, 25 Januari 2020 20:09
Penculikan Abu Sayyaf, nelayan Indonesia diimbau tak melaut di perairan berbahaya Malaysia
Selasa, 21 Januari 2020 15:54
WNI disandera di Filipina Selatan akhirnya dibebaskan
Kamis, 16 Januari 2020 10:27
Mahfud MD merahasiakan langkah pembebasan sandera nelayan Abu Sayyaf
Selasa, 17 Desember 2019 14:59
Tiga WNI disandera Abu Sayyaf, pemerintah RI koordinasi otoritas Malaysia dan Filipina
Jumat, 22 November 2019 8:33
Nelayan waspadai ancaman penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf
Sabtu, 2 November 2019 14:23
Tentara Filipina: satu kepala manusia ditemukan di Jolo
Selasa, 26 April 2016 20:23