Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo meminta masyarakat Nusa Tenggara Barat tetap waspada meski kasus COVID-19 di provinsi itu mulai melandai.
"Untuk penanganan kasus COVID-19 di kabupaten kota yang belum maksimal harus dilakukan langkah-langkah yang terintegrasi. Pemerintah saat ini tidak mungkin melakukan sendiri tanpa bantuan dari seluruh komponen masyarakat," kata Doni pada rapat koordinasi gugus tugas penanganan COVID-19 di wilayah NTB yang digelar di Mandalika, Lombok Tengah, Jumat.
Ia mengatakan, meski terjadi penurunan kasus masyarakat diimbau tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19, karena di beberapa kabupaten kota justru mengalami kasus COVID-19 yang terus mengalami peningkatan yang membutuhkan peran semua pihak dalam upaya pencegahannya. Seperti wilayah Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa.
Doni Monardo menegaskan masyarakat harus tetap waspada dan patuh terhadap protokol kesehatan. Tetap menjaga jarak, cuci tangan dan selalu memakai masker saat keluar rumah. Sebab pandemi COVID-19 akan tetap ada jika masyarakat tidak mematuhi segala protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
"Selain itu, kita diminta untuk tetap menjaga pola makan yang sehat. Olahrga yang teratur agar sistem imun tubuh tetap kuat," jelasnya didampingi oleh Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah.
Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah menjelaskan perkembangan kasus COVID-19 di NTB sudah menunjukan perubahan yang baik. Bahkan sebagian besar wilayah di beberapa kabupaten kota sudah berhasil berubah menjadi zona kuning. Artinya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah bersama TNI, Polri dan stakeholder lainnya sudah menunjukkan hasil yang baik.
Rohmi menjelaskan data yang dirilis oleh Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 tingkat Provinsi NTB per 12 November 2020 mencatat jumlah kasus yang terkonfirmasi positif di Kabupaten Bima mencapai 24 orang. Kabupaten Dompu 19 orang, Kabuapten Sumbawa 2 orang dan Kota Bima 1 orang.
Sementara beberapa minggu terakhir khususnya Kota Mataram yang sebelumnya dengan kasus yang cukup tinggi mulai menunjukkan trend penurunan yang baik. Begitu juga dengan kabupaten lain seperti Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur.
"Ini yang perlu kita tingkatkan sosialisasinya. Salah satu kesulitan dalam menangani COVID-19 yang kami lakukan selama ini bertolak belakang dengan masyarakat karena sebagian besar mereka menganggap COVID-19 seolah-olah sudah lenyap," ungkap Rohmi.
Karena itu Rohmi meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada. Tetap mematuhi segala protokol kesehatan terutama tetap memakai masker dimana pun dan sampau kapan pun hingga pandemi COVID-19 segara berlalu. Tak hanya itu, Rohmi juga melihat bahwa tak jarang masyarakat yang tidak mau di tes usap atau swab. Sehingga pemerintah mengalami kesulitan untuk melakukan trasing dan lain-lain.
Dalam rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh Kapolda NTB Irjen Muhammad Iqbal, Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani serta Kepala BPBD kabupaten kota se- NTB.
Berita Terkait
Build understanding of disaster risks: BNPB tells regions
Selasa, 26 November 2024 6:52
BNPB merencanakan relokasi enam desa di Flores Timur-NTT
Senin, 18 November 2024 5:51
Presiden Prabowo gelar rapat terbatas terkait bencana erupsi Lewotobi
Rabu, 13 November 2024 5:32
Kemenparekraf-BNPB memetakan destinasi rawan bencana hidrometeorologi
Rabu, 13 November 2024 5:09
Ministries work in synergy to aid Mt Lewotobi victims: Karnavian
Selasa, 12 November 2024 18:52
BNPB asks people, local govts to remain alert for disasters
Selasa, 12 November 2024 5:00
Mt. Lewotobi eruption: BNPB collects data for relocation
Selasa, 12 November 2024 4:56
Erupsi Gunung Lewotobi, jumlah pengungsi mencapai 2.000 jiwa
Jumat, 8 November 2024 9:18