Mataram (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Utara bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat menggelar simulasi standar operasional prosedur clean, healt, safety, environtment (CHSE) di Pantai Pandanan dan Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang.
Kegiatan simulasi yang melibatkan lintas stakeholder tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu 14-15 Desember 2020.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal menjelaskan kegiatan simulasi tersebut sengaja digelar dengan tujuan untuk menunjukkan keseriusan bahwa pemerintah daerah telah siap menyambut kedatangan wisatawan sesuai dengan standar protokol kesehatan COVID-19.
"Simulasi tersebut bukan main-mainan, tetapi simulasi itu serius. Serius dalam rangka kita menyampaikan bahwa kawasan wisata tiga gili dan area ini (Pantai Pandanan - red) termasuk Senggigi sudah siap sebagai destinasi yang CHSE," katanya.
Selain itu, Faozal menyampaikan alasan lain dilaksanakannya simulasi CHSE adalah untuk membiasakan diri agar seluruh pelaku wisata di Kabupaten Lombok Utara, bisa beradaptasi secara maksimal sehingga aktivitas pariwisata yang menurun saat ini bisa ditingkatkan kembali.
"Salah satu program yang tepat adalah dengan cara menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE di setiap destinasi yang ada," ujarnya.
Simulasi CHSE tersebut melibatkan unsur organisasi perangkat daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, seperti Disbudpar, Dinas Kesehatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Lombok Utara.
Selain itu, dari unsur anggota TNI-Polri, personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, dan para pelaku pariwisata yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB.