Jakarta (ANTARA) - Motivator Termuda di Asia, Bong Chandra yang juga founder PT Bong Chandra Success System, menuturkan, sama halnya dengan sebuah mobil, perusahaan pun perlu memiliki pedal gas dan rem. Kenyataannya, sekitar 90 persen perusahaan di Indonesia biasanya hanya memberikan "reward" kepada anak buah yang dapat menghasilkan penjualan (gas), mereka jarang memberikan "reward" kepada anak buah yang bisa menekan biaya pengeluaran (rem).
"Sebesar apapun omset dari hasil penjualan, bila biaya promosi meningkat, maka profit akan mengecil," katanya dalam seminar bisnis dengan tema "Profit Dynamite, Rahasia Meledakkan Profit 3 Kali Lipat dalam 6 Bulan dengan Dana Minimal", di Jakarta, kemarin.
PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) selaku penyelenggaran seminar tersebut dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa Bong menjelaskan, ada banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam berinovasi. Mereka kesulitan mendapatkan sumber daya manusia yang kreatif, namun metode "reverse thinking" (berpikir terbalik) akan membantu perusahaan menciptakan inovasi yang berujung profit.
"Misalnya T Hotel, hotel ini berpikir terbalik, T Hotel tidak menyediakan fasilitas yang biasa disediakan oleh hotel pada umumnya seperti TV, lemari, sabun, handuk, dan lain sebagainya. Akan tetapi T Hotel sangat sukses dan memiliki tarif menginap yang sangat murah," ujar Bong.
Dalam presentasinya, Bong juga mengungkapkan beberapa rahasia beriklan secara gratis, karena tidak dipungkiri bahwa biaya promosi merupakan salah satu pengeluaran yang sering menguap begitu saja.
Padahal biaya iklan televisi, koran dan billboard terbilang sangat mahal. Oleh karena itu perusahaan harus pintar-pintar menekan biaya promosi seminim mungkin. "Apapun usaha dan produk yang ditawarkan, asalkan promosinya dikemas secara cerdas dan menarik tentu terbuka peluang untuk dilirik konsumen, walaupun dengan budget yang kecil," jelasnya.
Bong juga membeberkan beberapa cara 'meledakkan' profit hingga dua kali lipat dalam setahun dengan merombak lima pilar penting dalam bisnis. Karena, mustahil melesatkan profit dalam waktu yang sangat singkat bila tidak melakukan perombakan besar-besaran pada lima pilar bisnis tersebut. Lima pilar tersebut antara lain kesempatan, konversi, jumlah pembelian rata-rata, repeat order dan margin.
Sementara itu, Head of Regional Sales PT CNI Chandra Harkino mengemukakan, seminar bisnis ini diadakan sesuai dengan komitmen CNI untuk mendorong terciptanya masyarakat yang mandiri, sejahtera dan berwawasan cerdas.
"CNI sejak awal berdiri fokus pada peningkatan aspek kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Melihat animo masyarakat yang positif, CNI akan melanjutkan dengan program-program serupa dan menghadirkan pembicara-pembicara kredibel yang telah dikenal luas dan dapat mengarahkan masyarakat pada pola hidup berkualitas yang sehat dan sejahtera," ujar Chandra.
Seminar ini sendiri menurutnya, merupakan salah satu program hasil kerjasama dari Family Care Community (FCC) dan Gaya Hidup Idaman (GHI) yang diadakan CNI di kota-kota besar di Indonesia. FCC dan GHI merupakan salah satu program corporate social responsibility (CSR) dari CNI yang menggagas pembentukan komunitas keluarga bahagia dan sejahtera.(*)