NTB PEROLEH JATAH GULA IMPOR 9.000 TON

id



          Mataram, 4/2 (ANTARA) - Provinsi Nusa Tenggara Barat memperoleh jatah gula kristal putih impor dari pemerintah pusat sebanyak 9.000 ton untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan dan tingginya harga komoditas tersebut.

         "Gula kristal putih impor jatah Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut merupakan bagian dari 90 ribu ton gula kristal putih yang diimpor pemerintah pada tahun ini untuk mengantisipasi gejolak harga gula," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTB, H. Hery Erfan Rayes, di Mataram, Jumat.

         Ia mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT Perkebunan Nusantara XI di Surabaya, Jawa Timur, untuk menentukan Pedagang Gula Antarpulau Terdaftar (PGAPT) yang berhak mendistribusikan gula impor tersebut ke konsumen.

         Erfan menyebutkan jumlah PGAPT di NTB sebanyak 15, namun yang masih aktif mendistribusikan gula pasir ke konsumen yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa sebanyak delapan PGAPT.

         Penunjukan distributor lokal yang akan mendistribusikan gula impor tersebut sesuai dengan surat dari Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri tentang Persetujuan Impor Gula Kristal Putih.

         "Sesuai surat dari Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kepala Dinas yang bertanggung jawab di bidang perdagangan di tingkat provinsi, wajib menunjuk distributor yang bisa mendistribusikan gula impor ke konsumen," ujarnya.

         Erfan mengaku belum bisa memastikan kapan gula kristal putih impor  tersebut tiba di NTB. Namun, sesuai dengan yang tertuang dalam surat Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, jadwal kedatangan komoditas tersebut di pelabuhan tujuan terhitung sejak 1 Januari hingga 15 April 2011.

         Ia mengatakan, 90 ribu ton gula kristal putih impor tersebut akan dibongkar muat di enam pelabuhan tujuan yaitu pelabuhan Banda Aceh, di Nanggroe Aceh Darussalam sebanyak 5.000 ton, pelabuhan Belawan Medan, Sumatera Utara, 15.700 ton, pelabuhan Pangkalpinang, Bangka Belitung  800 ton, pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah  14.000 ton dan pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat  3.000 ton.

         Sementara untuk wilayah Jawa Timur sebanyak 25.000 ton, Bali 8.000 ton dan NTB 9.000 ton, akan dibongkar muat di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur.

         "Kami juga belum memastikan berapa besaran harga gula kristal putih tersebut. Tetapi yang jelas, gula itu bukan gratis, tetapi diimpor untuk mengantisipasi kelangkaan dan gejolak harga," ujarnya.(*)