Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki dua unit alat GeNose yang merupakan metode pemeriksaan COVID-19 dengan pengambilan sampel melalui hembusan nafas ke kantong udara.
"Dengan alat ini, kita bisa melakukan skrining cepat COVID-19 ketika ada kegiatan acara dengan jumlah peserta banyak, untuk antisipasi terjadinya penyebaran COVID-19," kata Plt Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Tris Cahyoso di Mataram, Sabtu.
Menurutnya, dua unit alat GeNose yang dimiliki RSUD Kota Mataram tersebut merupakan satu-satunya di Nusa Tenggara Barat. Karenanya, satu alat akan di tempatkan di ruang unit gawat darurat (UGD), dan satu lagi disiapkan untuk pelayanan keliling.
"Misalnya, ketika ada kegiatan akbar di pendopo wali kota, kita bisa melakukan pemeriksaan COVID-19 melalui tes GeNose, atau ada kegiatan operasi gabungan terkait penerapan protokol kesehatan," katanya.
Di Pulau Jawa, katanya, GeNose sudah banyak digunakan bahkan untuk skrining penumpang kereta api. Pemeriksaan COVID-19 melalui GeNose dinilai lebih nyaman dibandingkan dengan sistem pemeriksaan antigen yang mengambil sampel cairan di ujung tenggorokan melalui hidung.
"Pemeriksaan COVID-19 dengan menggunakan metode GeNose, cukup dengan pengambilan sampel melalui hembusan nafas ke kantong udara yang sudah kita siapkan," katanya.
Ia menjelaskan, tingkat keakuratan hampir 90 persen atau sama dengan pemeriksaan dengan tes atingen. Bahkan, hasil pemeriksaan dengan metode GeNose lebih cepat yakni sekitar 30 menit.
"Tapi kekurangannya, setiap masyarakat yang akan skrining COVID-19 dengan metode GeNose, tidak boleh makan dan minum 30 menit sebelum pengambilan sampel nafas," katanya.
Lebih jauh Tris mengatakan, untuk dua alat GeNose yang dimiliki saat ini, RSUD Kota Mataram hanya memiliki stok 200 lembar kantong untuk pengambilan sampel.
"Kita sudah pesan lagi 1.000 lembar kantong, tapi masih dalam proses dan baru bisa diberikan 200. Ini terjadi karena stok terbatas dan permintaan dari berbagai daerah tinggi," ujarnya.
Namun demikian, lanjut Tris, hasil pemeriksaan melalui metode GeNose belum dapat digunakan sebagai keterangan perjalanan ke luar daerah seperti hasil rapid antigen. "Kalau untuk perjalanan yang punya hak melakukan pemeriksaan di bandara adalah Angkasa Pura, sebab sampel harus diambil langsung di lokasi," katanya.
Menyinggung soal anggaran, Tris mengaku tidak tahu persis sebab untuk anggaran ada di bagian perencanaan.
Berita Terkait
Rwanda memulai uji klinis vaksin untuk virus Marburg
Jumat, 4 Oktober 2024 5:55
Indonesia lakukan tiga uji vaksin TBC
Kamis, 26 September 2024 11:06
Vaksin mpox MVA-BN jadi pertama masuk prakualifikasi WHO
Sabtu, 14 September 2024 7:00
Republik Demokratik Kongo terima 50.000 dosis vaksin mpox
Kamis, 12 September 2024 7:01
Vaksin hepatitis C dikembangkan lewat kerja sama multi disiplin
Kamis, 5 September 2024 20:36
Dinkes Mataram lanjutkan layanan imunisasi polio tahap dua di puskesmas
Selasa, 3 September 2024 13:57
Vaksin polio didistribusikan ke Ramallah
Senin, 26 Agustus 2024 8:23
Vaksinolog paparkan pentingnya vaksin dewasa
Senin, 26 Agustus 2024 5:05