MUI mendukung pemberdayaan ekonomi umat di NTB

id NTB,MUI,MUI NTB,Pemberdayaan Ekonomi Ummat

MUI mendukung pemberdayaan ekonomi umat di NTB

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Sitti Rohmi Djalilah. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Ketua Tim Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Nusa Tenggara Barat Prof H Moh Hasil Tamsil mengatakan, MUI melalui programnya, siap mendukung pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat di daerah itu.

"Pada intinya kami siap mengawal, membina para petani dan peternak yang menghasilkan produksi telur, daging ataupun sayur-mayur untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata dengan hasil produksi yang berkualitas , halal dan bersih. Dengan keterlibatan kamiseperti ini merupakan wujud kepedulian kita bersama untuk pemberdayaan ekonomi ummat," kata Tamsil, ketika bertemu Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, Senin.

Tamsil menjelaskan, bahwa Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) MUI NTB ingin berbuat maksimal bagi pemberdayaan ekonomi umat, terutama di sekitar kawasan wisata superprioritas KEK Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

Hal ini, kata dia, karena NTB dikenal sebagai kawasan wisata halal. Oleh sebab itu MUI pusat memberikan perhatian serius terhadap pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat di daerah itu yang akan ditindaklanjuti oleh MUI NTB.

"Sehingga NTB ke depannya bisa dijadikan sebagai contoh atau model pengembangan wisata halal bagi daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Wagub NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah mengatakan bahwa upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat atau umat sejatinya telah menjadi program prioritas Pemprov NTB bersama pemerintah kabupaten dan kota.

Ia mencontohkan bagaimana upaya mendorong pembangunan tujuan pariwisata superprioritas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di mana pada ekosistem ekonomi di kawasan tersebut, masyarakat NTB diharapkan menjadi bagian dari pelaku usaha yang mendukung aktivitas industri pariwisata itu sendiri.

"Masyarakat tak hanya dijadikan penonton. Karena itu masyarakat kami dorong untuk turut terlibat dalam mendukung pengembangan kawasan wisata di KEK Mandalika. Caranya, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sayur-mayur, daging, telur, industri kerajinan dan lain sebagainya agar masyarakat juga secara ekonomi bisa lebih berdaya," ujar Rohmi.

Demikian pula ketika membahas aktivitas riil ekonomi masyarakat NTB, Wagub menegaskan bahwa meski usaha unggas dan ayam petelur di NTB sudah semakin bergeliat, namun kebutuhan akan telur ayam di daerah itu masih kurang lebih dari 700 ribu telur. Karena itu melalui KPEU MUI NTB, masyarakat harus terus didorong untuk mengembangkan usaha ini guna memenuhi kebutuhan pangan NTB, terlebih di berbagai kawasan wisata.

"Selain itu masyarakat kita agar terus-menerus dibina dan dilatih agar kebutuhan akan sayur-mayur dan daging bisa dihasilkan lebih berkualitas dan bisa memenuhi permintaan industri pariwisata secara mandiri. Insya Allah dengan terus didorongnya masyarakat, termasuk dari KPEU MUI NTB, yang selalu bersinergi dan melakukan pembinaan kebutuhan akan telur ayam, daging, ikan dan sayur-mayur secara bertahap akan bisa dipenuhi masyarakat petani dan peternak," katanya.

Wagub menambahkan bersyukur di NTB dampak COVID-19 tidak terlalu dikhawatirkan secara ekonomi, karena andalan ekononi NTB, yakni sektor pertanian dalam arti luas, masih menjadi basis yang bisa menopang ekonomi masyarakat.

"Bali yang hanya mengandalkan sektor unggulan pariwisatanya ternyata dampak ekonominya begitu besar bagi masyarakat. Kita bersyukur masih ada pertanian, pengembangan industri dan lainnya," katanya.