Oleh Slamet Hadi Purnomo
Sunyi. Tak ada kicauan burung, tak terdengar pula deburan ombak besar. Sejauh mata memandang, yang tersaji hanya hamparan padang rumput. Hanya sejumlah "brugak" terlihat di beberapa sudut pulau.
Pulau Kenawa tak berpenghuni. Tidak ada warga bermukim. Pepohonan besar tak banyak tumbuh di pulau di utara Sumbawa Barat, NTB, ini, kecuali mangrove.
Meski begitu, bukan berarti pulau ini sepi dari aktivitas masyarakat. Pulau Kenawa memiliki panorama indah dan memesona. Wisatawan domestik maupun mancanegara banyak berkunjung ke tempat ini.
Dermaga kayu yang menjulur beberapa meter ke laut di Pulau Kenawa, barangkali menjadi saksi bisu aktivitas tersebut. Kapal-kapal nelayan hampir setiap hari bersandar di dermaga itu. Mereka mengantarkan para wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Pulau Kenawa.
Pulau Kenawa berada tidak jauh dari pelabuhan penyeberangan Poto Tano, Sumbawa Barat. Pelabuhan ini menghubungkan daerah ini dengan Pelabuhan Kayangan di Pulau Lombok. Untuk menjangkau Pulau Kenawa, wisatawan biasa naik kapal nelayan dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
Sementara Kabupaten Sumbawa Barat sendiri merupakan kabupaten baru di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kabupaten ini di sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa, di selatan berbatasan dengan Samudera Hindia dan di barat berbatasan dengan Selat Alas.
Kabupaten Sumbawa Barat adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Sumbawa pada tanggal 18 Desember 2003 berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi NTB. Perusahaan tambang Newmont juga beroperasi di Batu Hijau di kabupaten ini.
Data Biro Pemerintahan Setda NTB, menyebutkan, NTB memiliki 280 pulau yang menyebar di 10 wilayah, termasuk dua pulau besar yakni Pulau Lombok dan Sumbawa.
Rinciannya, di Kabupaten Lombok Barat terdapat 38 pulau, Lombok Tengah 20 pulau, Lombok Timur 35 pulau, Sumbawa Barat 15 pulau, Sumbawa 62 pulau, Dompu 23 pulau dan Bima sebanyak 84 pulau. Pulau-pulau tersebut memiliki potensi masing-masing, diantaranya potensi wisata seperti Gili Trawangan yang bersebelahan dengan Pantai Senggigi di Kabupaten Lombok Barat.
Alam Bawah Laut
Pulau Kenawa seluas 13,8 hektare ini diakui banyak pihak memiliki panorama memesona. Di pulau ini dapat menikmati indahnya matahari terbit (sunrise) maupun matahari tenggelam (sunset). Bahkan, jika cuaca cerah keanggunan Gunung Rinjani di Pulau Lombok, dapat terlihat jelas.
Perpaduan alam perbukitan, hamparan pantai berpasir putih, padang rumput, serta gradasi warna air laut yang membentang, menjadikan alam Pulau Kenawa begitu indah dan mengesankan.
Pulau Kenawa juga memiliki keindahan alam bawah laut. Aneka terumbu karang, berbagai jenis ikan, dapat dinikmati di tempat ini. Aneka tumbuhan mangrove banyak tumbuh pula di pesisirnya.
Untuk bisa menikmati indahnya terumbu karang dan berbagai jenis ikan yang cantik, pengunjung biasanya sudah menyiapkan alat menyelam sendiri seperti snorkling.
Hanya pada kedalaman 1-2 meter, keindahan alam bawah laut Pulau Kenawa bisa dinikmati. Apalagi sinar matahari yang banyak menyinari kawasan itu sangat membantu menembus permukaan air laut sehingga pemandangan bawah laut terlihat jelas.
Para wisatawan yang berkunjung ke pulau ini, biasanya menghabiskan waktunya untuk menyelam serta berkemah disela-sela padang rumput. Namun, bagi wisatawan yang tidak bermalam, setelah menyelam dan berkeliling menikmati keindahan alam Pulau Kenawa, istirahat sejenak di "brugak"-- bangunan kecil semacam gubuk-- sebelum kembali ke Poto Tano.
Data Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Sumbawa Barat, menyebutkan, sepanjang perairan Sumbawa Barat terdapat belasan pulau-pulau kecil yang membentang dari utara sampai ke selatan.
Pulau-pulau itu diantaranya Pulau Kenawa Pulau Ular, Pulau Namo, Pulau Genang, Pulau Paserang, Pulau Songi, Pulau Kalong, Pulau Belang, Pulau Panjang, Pulau Petagan, Pulau Lebur, Pulau Saringi dan Pulau Kaun.
Perairan di Pulau Kenawa terdapat terumbu karang yang masih alami. Di perairan tersebut juga terdapat puluhan spesies ikan yang banyak tumbuh di sekitar karang.
Guna menjaga kelestariannya, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat terus melakukan upaya pelestarian serta pengawasan dengan menyiapkan pondok jaga di Pulau Kenawa.
Bupati Sumbawa Barat, Zulkifli Muhadli, ketika berkunjung ke Pulau Kenawa bersama jajaran PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) beberapa waktu lalu telah menempatkan 100 reef-ball (terumbu karang buatan), melepas 375 tukik (anak penyu) dan menanam pohon mangrove sepanjang pantai.
Penempatan reef-ball di perairan Pulau Kenawa pada tahun mendatang rencananya akan ditingkatkan jumlahnya sesuai kebutuhan guna pemeliharaan ekosistem bawah laut di daerah itu.
Upaya tersebut sejalan dengan program pemerintah Sumbawa Barat untuk menjadikan pulau ini sebagai pulau wisata laut dan pusat penelitian kelautan.
Senior Manajer Lingkungan PT NNT, Potro Soeprapto, yang saat itu mendampingi Bupati Sumbawa Barat Zulkifli Muhadli, menjelaskan, ekosistem terumbu karang sangat penting bagi kehidupan baik secara ekonomis maupun lingkungan.
Dari sisi ekonomis, terumbu karang menjadi tempat berkembangbiaknya berbagai jenis ikan dan biota laut sebagai sumber protein bagi manusia. Dari sisi lingkungan, terumbu karang juga berfungsi sebagai pelindung daerah pesisir dari abrasi pantai akibat ombak.
Keindahan Pulau Kenawa itu tampaknya tidak akan "dijual" sendiri, tapi pemerintah Sumbawa Barat telah bertekad untuk mengembangkan pula potensi wisata lain menjadi paket wisata.
Potensi wisata di Sumbawa Barat yang akan dikembangkan menjadi wisata andalan antara lain Danau Lebo, makam Datu Pangeran, Pantai Balat, Poto Batu, Pantai Jelenga, Pantai Maluk, Pantai Yoyo Sekongkang dan Pulau Kenawa.
Selain itu, khazanah adat tradisi dan budaya masyarakat juga akan digali kembali agar bisa menjadi atraksi wisata, seperti sekeco, melangko, balawas, karaci, barampok, karapan kerbau dan lainnya.
"Kedepan Pulau Kenawa akan kita benahi dengan melakukan komunikasi lintas sektor agar potensi itu bisa dikembangkan dan dapat memberikan nilai tambah bagi daerah," kata Zulkifli Muhadli.
Karena itu, ia menyambut baik upaya PT NNT membantu pemerintah Sumbawa Barat membenahi lingkungan Pulau Kenawa.
Pulau Kenawa ini adalah aset daerah yang harus dijaga dan diharapkan dapat menjadi obyek wisata alternatif di NTB. Dengan panorama alamnya yang eksotik, suasana yang sejuk, saya sangat yakin suatu saat Pulau Kenawa akan menjadi daerah wisata yang banyak dikunjungi wisatawan," katanya. (*)