Presiden Jokowi membeli sapi kurban dari peternak Lombok Timur

id Presiden Jokowi,Jokowi,Sapi Kurban Sumbangan Jokowi,NTB,Lombok Timur,Idul Adha 1442 Hijriah,vaksin covid,vaksin corona,v

Presiden Jokowi membeli sapi kurban dari peternak Lombok Timur

Prosesi penyembelihan sapi kurban jenis Simental dengan bobot 1,25 ton sumbangan dari Presiden Jokowi yang dibeli dari peternak lokal di Kabupaten Lombok Timur untuk dibagikan kepada masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah, Selasa (20/7/2021). (ANTARA/Diskominfotik NTB).

Mataram (ANTARA) - Presiden Jokowi menyumbangkan seekor sapi jenis Simental dengan bobot 1,25 ton yang dibeli dari peternak lokal di Kabupaten Lombok Timur untuk dibagikan kepada masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, H Khairil Akbar mengatakan tahun ini NTB kembali mendapat sumbangan satu ekor sapi kurban dari Presiden Jokowi yang dibeli di salah satu peternak asal Lombok Timur.

"Alhamdulillah pembelian langsung dari peternak lokal," ujarnya dalam keterangan tertulis di terima wartawan di Mataram, Selasa.



Ia menjelaskan hewan kurban yang menjadi langganan Presiden tersebut merupakan sapi Simental dengan bobot sebesar 1,25 ton. Sapi ini dirawat selama empat tahun dan khusus disiapkan untuk sapi kurban Presiden Jokowi.

"Pakan yang diberikan  selalu alami sehingga kondisi sapi tetap sehat dan memiliki bobot 1 ton lebih," terang Khairil.

Ia mengatakan bahwa daging sapi kurban itu diikhtiarkan untuk diberikan kepada masyarakat Sumbawa Barat pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

"Hewan kurban sumbangan Presiden di tahun-tahun berikutnya akan disalurkan juga ke seluruh kabupaten/kota se-NTB. Sehingga diharapkan sumbangan Presiden itu dapat memenuhi nutrisi dan meningkatkan imun masyarakat, terlebih di masa pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung," ucapnya.



"Sapi ini diternak khusus dengan pengawasan dan pemeriksaan dari para dokter hewan. Sehingga keamanan dan kesehatan sapi jenis Simental ini benar-benar dijaga," sambung Khairil.

Selain itu, meski di tengah masa pandemi dan PPKM, sebanyak 15.000 ekor lebih hewan kurban berhasil terjual ke luar NTB, khususnya Pulau Jawa. Hal ini berdampak positif khususnya untuk meningkatkan swasembada daging dan kesejahteraan masyarakat peternak di momen Idul Adha 1442 Hijriah.

"Ini menjadi bukti nyata bahwa program industrialisasi yang terus digencarkan oleh Pemerintah Provinsi NTB terus menggeliat, bukan hanya mampu menciptakan mesin-mesin produksi, namun masyarakat NTB juga terus berikhtiar untuk mewujudkan swasembada daging yang ditargetkan Gubernur NTB," katanya.