Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meluncurkan sebanyak 15 unit mini bus angkutan umum untuk mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Lombok.
Peluncuran secara simbolis dilakukan oleh Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) NTB H Ridwan Syah, bersama Asisten I Setda NTB Baiq Eva Nurcahyaningsih, dan Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu M Faozal, serta General Manager Perum Damri Cabang Mataram Sadi, di Mataram, Senin.
"Ada 15 unit mini bus bantuan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan. Semuanya untuk mendukung Destinasi Pariwisata Super Perioritas (DPSP) Mandalika, konteksnya KSPN Lombok," kata Ridwan Syah.
Menurut dia, keberadaan mini bus dengan rute khusus KSPN Lombok akan sangat mendukung pengembangan pariwisata. Apalagi, salah satu destinasi wisata, yakni sirkuit Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika akan menjadi lokasi penyelenggaraan MotoGP dan World Superbike 2021.
Ridwan Syah memperkirakan jumlah orang yang akan datang ke lokasi balap motor tersebut mencapai 150 ribu orang dari berbagai negara. Semuanya tidak mungkin menginap di KEK Mandalika.
Sementara total jumlah kamar hotel di Pulau Lombok, sebanyak 11 ribu kamar. Oleh sebab itu, pihaknya akan mengarahkan agar wisatawan memanfaatkan rumah penginapan (home stay) termasuk hotel kecil yang tersebar di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Sekotong di Kabupaten Lombok Barat, dan di Kabupaten Lombok Utara.
"Tugas perhubungan sektor transportasi adalah menghubungkan. Salah satu yang krusial adalah menghubungkan dari pintu masuk bandara dan pelabuhan ke destinasi, termasuk dari satu destinasi ke destinasi lainnya," kata Ridwan Syah.
Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu M Faozal menyebutkan sebanyak 15 unit mini bus bantuan Kementerian Perhubungan yang dioperasikan oleh Perum Damri Cabang Mataram akan melayani rute lima KSPN di Lombok.
Kelima rute tersebut, yakni Pelabuhan Bangsal di Kabupaten Lombok Utara menuju kawasan Geopark Rinjani di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Kemudian dari Sembalun menuju Desa Wisata Senaru di Kabupaten Lombok Utara.
Rute berikutnya adalah dari Pelabuhan Kayangan di Kabupaten Lombok Timur menuju KEK Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah. Namun, penumpang harus naik di terminal Pelabuhan Lombok yang berjarak sekitar satu kilometer dari dermaga pelabuhan. Hal ini untuk memberi kesempatan warga lokal menyediakan jasa transportasi.
Ada juga rute dari Lombok Epicentrum Mall Mataram menuju Rumah Sakit Umum Provinsi NTB. Rute ini dibuat karena banyak petugas medis yang juga bekerja di Rumah Sakit Internasional Mandalika.
Faozal menambahkan angkutan khusus pariwisata tersebut juga melayani rute dari Pelabuhan Lembar ke Bangko-Bangko dan Teluk Sepi, di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Kemudian lanjut ke destinasi Selong Belanak, Mawun, baru masuk ke kawasan sirkuit MotoGP Mandalika.
Ada juga rute dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) di Kabupaten Lombok Tengah, menuju Pelabuhan Bangsal di Kabupaten Lombok Utara. Kendaraan nantinya juga bergerak ke kawasan wisata Senggigi di Kabupaten Lombok Barat.
"Mudahan mini bus pariwisata itu bisa dinikmati masyarakat dan mendukung pariwisata NTB," katanya.
General Manager Perum Damri Cabang Mataram Sadi menyebutkan payung hukum dari KSPN adalah Peraturan Pemerintah Nomor 50 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025.
Selain itu, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 52 tahun 2009 tentang Pelayanan Angkutan Penumpang Umum pada Kawasan Strategis Nasional, dan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan perihal Jaringan Trayek Angkutan KSPN tahun 2021.
"Maksud tujuan KSPN sendiri, yaitu untuk memperkuat jaringan transportasi darat yang tertuju ke detinasi. Kebetulan Mandalika termasuk dari lima skala super prioritas yang dicanangkan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan untuk dilayani pada 2021," katanya.