Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memperketat pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 di kota itu.
Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Kamis, menyikapi mulai kendornya penerapan aplikasi PeduliLindungi terutama di perkantoran dan pusat layanan publik.
"Dengan adanya penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga secara nasional pada akhir tahun, aplikasi PeduliLindungi kita perketat juga," katanya.
Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram mengakui, pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi tersebut saat ini masih kendor, dan belum menjadi satu kebiasaan bagi masyarakat.
Padahal aplikasi tersebut hadir untuk membantu pemerintah agar semua masyarakat merasa aman dan nyaman berada baik di tempat kerja, ruang publik maupun pusat-pusat keramaian lainnya.
"Untuk di kantor pemerintah hampir semua sudah menerapkan, terutama OPD pelayanan seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, dan beberapa OPD lainnya," katanya.
Di sisi lain, Swandiasa mengatakan, guna menyukseskan penerapan aplikasi PeduliLindungi diperlukan kesadaran dan kerja sama dari masyarakat secara masif.
"Sebagus apapun program yang disiapkan pemerintah, tanpa dukungan dari masyarakat maka program tersebut tidak bisa berjalan sukses," katanya.
Dikatakan, penerapan aplikasi PeduliLindungi bertujuan membantu pelacakan dan penghentian penyebaran COVID-19, serta mengidentifikasi warga Kota Mataram yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Karenanya, lanjutnya Swandiasa, Satgas COVID-19 Kota Mataram yang ada di kecamatan dan kelurahan diminta berperan aktif melakukan sosialisasi terhadap penggunaan aplikasi tersebut secara masif pada semua sektor.
"Jadi sekarang semua sektor yang belum mengunduh dan menerapkan aplikasi PeduliLindungi kita bisa melaksanakan itu guna kepentingan dan kebaikan bersama," katanya.
Berita Terkait
Mataram terapkan aplikasi I Love IKD
Sabtu, 23 November 2024 16:23
Kementerian UMKM bakal bikin aplikasi Sapa UMKM
Selasa, 19 November 2024 19:01
Cara menyadap WhatsApp orang tanpa aplikasi, tanpa ketahuan
Sabtu, 16 November 2024 12:43
BMKG sokong ketahanan pangan nasional
Selasa, 12 November 2024 18:40
Kemendukbangga buat aplikasi Siap Bahagia berbasis AI untuk gen-Z
Rabu, 6 November 2024 20:34
BNN tingkatkan efisiensi kerja dengan aplikasi SRIKANDI
Jumat, 1 November 2024 6:43
RSUD Mataram raih penghargaan internasional inovasi penanganan pasien stroke
Senin, 28 Oktober 2024 20:55
PGNupgrade aplikasi PGN Mobile untuk rumah tangga
Senin, 14 Oktober 2024 17:34