Mataram (ANTARA) - Para pengendara sepeda motor terpaksa mematikan mesin kendaraannya ketika melintasi jalan di wilayah Meninting, Batulayar, Lombok Barat yang tergenang banjir setinggi lutut kaki orang dewasa akibat intensitas hujan lebat yang terjadi di Pulau Lombok.
Dari pantauan Antara, Senin (6/12) sore terlihat puluhan kendaraan roda dua yang telah melintasi ruas jalan Meninting mengalami mesin kendaraan mati akibat menerebos genangan banjir tersebut.
" Ketika melintasi genangan banjir itu, saya sudah mematikan mesin kendaraan. Setelah berada di jalan yang tidak tergenang, saya menghidupkan kembali namun mesin kendaraan tetap saja mati ," kata Leo seorang pengedara sepeda motor.
Ia mengatakan terpaksa menerobos genangan banjir karena hendak pulang ke rumahnya yang berada di Perumahan Ayodhya Palace setelah melakukan perjalanan dari wilayah Senggigi.
" Selain diruas jalan Meninting, genangang air yang cukup tinggi terjadi juga di depan jalan Hotel Jayakarta dan di depan Kantor Camat Batulayar" katanya.
Dari hasil pantauan, walaupun genangan banjir cukup tinggi puluhan pengedara roda dua tetap nekat menerebos ruas jalan Meninting.
Aparat kepolisian, Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) Provinsi Nusa Tenggara Barat, serta Relawan dari Universitas Mataram sibuk mengatur lalu lintas dan membantu para pengendara sepeda motor untuk melintasi ruas jalan Meninting yang tergenang banjir sejak pagi hingga sore hari.
Warga setempat juga ikut bergotong royong untuk membantu petugas dan para pengendara sepeda motor yang mesin kendaraanya mati akibat melintasi genangan banjir itu.
Adapun genangan banjir yang berada diruas jalan Meninting diduga berasal dari luapan air sungai Meninting dan permukiman warga yang lebih tinggi seperti dari wilayah Sesela.
Hingga sore hari ini, genangan air disepanjang jalan Meninting tetap tinggi dan tidak ada tanda akan mengalami penyurutan. Beberapa kawasan didekat Desa Meninting seperti di Btn Griya Asri Montong, Dusun Peresak, SMKN 1 Batulayar , dan permukiman dipesisir Pantai Montong juga tergenang banjir.