SUMBAWA BARAT BANGUN BINTANG BANO KENDALIKAN BANJIR
Sumbawa Barat, NTB, (ANTARA)- Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat membangun bendungan Bintang Bano senilai Rp600 miliar lebih yang dirancang mampu menahan volume banjir hingga 21,13 juta meter kubik dsalam waktu 28 jam.
"Bendungan raksasa 'Bintang Bano' itu juga akan berfungsi sebagai sumber air bersih dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA)," kata Bupati Sumbawa Barat KH Zulkifli Muhadli di Taliwang (13/7).
Ia mengatakan, bendungan Bintang Bano itu dibangun di Desa Bangkat Munteh, Kecamatan Brang Rea yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Taliwang, Ibu Kota Sumbawa Barat.
Pemkab Sumbawa Barat telah menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) dan studi kelayakan serta Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bendungan tersebut dan telah ditinjau oleh tim Balai Pengawas Sertifikasi Bendungan (BPSB) Kementerian Pekerjaan Umum.
Sesuai reencana bendungan itu diharapkan tuntas pada tahun 2014. Pemkab Sumbawa Barat bahkan telah menunjuk kontraktor pelaksana PT. Brantas Abi Praya dengan nilai kontrak Rp600 miliar dan dikerjakan dengan sistem tahun jamak atau 'multiyears'.
Bendungan Bintang Bano akan mengairi 6.695 hektar areal pertanian dan mampu memproduksi air bersih hingga 555 liter per detik untuk melayani kebutuhan air masyarakat Sumbawa Barat.
Bintang Bano dirancang untuk menyediakan pasokan listrik sebesar 9 Mega Watt .
Menurut data Dinas PU Kabupaten Sumbawa Barat, bendungan Bintang Bano diprediksi mampu mengendalikan banjir hingga siklus 25 tahun.
Zulkifli berharap bendungan ini selian mampu mengatasi masalah banjir juga dapat menjadi sumber pendapatan dan investasi pemerintah.
Pasokan energi listrik dan air bersih untuk industri dibutuhkan olah para investor untuk menanakan modalnya di Sumbawa Barat. Bendungan Bintang Bano merupakan bendungan terbesar kedua setelah bendungan Batu Bulan di Kabupaten Sumbawa. (*)