Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat mendorong Pemerintah Kabupaten Bima mengembangkan vanili organik sesuai dengan standar yang diinginkan negara-negara tujuan ekspor.
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji, melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Kamis, mengatakan vanili yang dihasilkan oleh petani Nusa Tenggara Timur, termasuk Kabupaten Bima, NTB, tergolong jenis komoditas yang berkualitas terbaik di dunia dan bernilai tambah ekonomi relatif tinggi.
"Jika keunggulan itu dimanfaatkan dengan baik, maka akan menjadi peluang ekpor yang cukup bagus, mengingat saat ini pasar yang dimanfaatkan hanya tujuh persen, sedangkan 93 persen belum bisa dipenuhi," katanya.
Hal itu dikatakan Heru, dalam pertemuannya dengan Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri, di Kabupaten Bima. Pertemuan tersebut membahas sinergi program yang sudah terjalin, antara lain terkait pengendalian inflasi, elektronifikasi transaksi pemerintah daerah dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Khusus pangsa pasar vanili, lanjut Heru, dengan standar organik yang juga tinggi bisa memasuki pasar Amerika Serikat, Kanada dan Eropa.
Dengan demikian, maka Kabupaten Bima mempunyai peluang dan kontribusi luar biasa jika kualitas organik vanili terjaga.
"Untuk mendukung langkah itu, Bank Indonesia akan melakukan intervensi program dalam bentuk pendampingan, akses pasar dan menyediakan SKM di NTB. Selain itu, secara teknis ada pakar vanili yang bisa membantu," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri mengatakan, budi daya vanili di daerahnya masih menjadi tanaman pengisi musim tanam.
Jika vanili sudah memiliki pangsa pasar yang tetap maka pemerintah daerah akan melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada para petani dan mencoba mengatur musim tanam.
Di samping itu, kata dia, pemerintah daerah juga akan menyiapkan instrumen dan dukungan yang diperlukan bagi pengembangan vanili dalam jangka panjang.
"Mudah-mudahan ke depan vanili bisa menjadi salah satu potensi andalan di Kabupaten Bima," katanya.
Berita Terkait
BI NTB kendalikan inflasi melalui perluasan klaster cabai di Pulau Sumbawa
Minggu, 22 September 2024 16:05
Ekonom Unram: Pendidikan dan kesehatan kunci peningkatan IPM
Kamis, 12 September 2024 13:05
UMKM Binaan BI NTB Ekspor Kerajinan Rotan ke Jerman
Rabu, 11 September 2024 6:46
DPRD Provinsi NTB periode 2024--2029 tetapkan delapan fraksi
Jumat, 6 September 2024 20:48
TPID Sumatera Utara studi tiru pengendalian inflasi di NTB
Jumat, 6 September 2024 20:27
Polisi ungkap kasus peredaran narkoba lintas provinsi di Lombok Tengah
Rabu, 4 September 2024 15:18
Sebanyak 66 bakal calon peserta Pilkada Serentak 2024 di NTB dinyatakan sehat
Selasa, 3 September 2024 17:30
RSUD NTB layani delapan bakal paslon pilkada tes kesehatan hari terakhir
Minggu, 1 September 2024 15:36