MGPA registrasi ulang tenaga marshal MotoGP Mandalika

id MotoGP Mandalika,Sirkuit Mandalika,Lombok,Marshal,Registrasi Marshal

MGPA registrasi ulang tenaga marshal MotoGP Mandalika

Salah seorang calon petugas Marshal sedang mengukur baju dengan dipandu panitia untuk dipersiapkan ketika mereka nanti dinyatakan lolos menjadi Marshal untuk MotoGP yang digelar di Sirkuit Mandalika pada kegiatan registrasi ulang tenaga Marshal di Bazaar Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Jumat (28/1/2022). (ANTARA/Nur Imansyah).

Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) Nusa Tenggara Barat melaksanakan registrasi ulang tenaga marshal untuk perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022.

Direktur Teknik dan Operasi MGPA Samsul Purba mengatakan registrasi ulang tenaga marshal untuk perhelatan MotoGP ini digelar selama tiga hari dimulai 28-30 Januari 2022 yang dipusatkan di lokasi Bazaar Mandalika.

"Program pendataan ulang marshal ini berdasarkan hasil diskusi kami (MGPA) bersama dengan Roadgrip Motorsport Indonesia (RMI) dan IMI NTB," ujarnya di sela kegiatan registrasi ulang marshal di Kawasan Bazaar Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Jumat.

Ia menjelaskan, para marshal yang mengikuti registrasi ulang tersebut merupakan mereka yang sebelumnya pernah bertugas saat pelaksanaan World Superbike (WSBK) pada Nopember 2021, sehingga dari sisi pengalaman mereka sudah mumpuni.

"Jadi mereka yang mengikuti registrasi ini mereka yang pernah bertugas saat WSBK dan telah memiliki sertifikat, karena tugasnya tidak akan jauh berbeda mengibarkan bendera, menolong pembalap ketika ada crash," terang Samsul Purba.



Menurut dia, para marshal ini merupakan putra putri lokal yang berasal dari sejumlah daerah di Pulau Lombok, seperti Lombok Tengah dan Kota Mataram.

"Yang kita rekrut ini merupakan pemuda lokal yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan MotoGP," ujarnya.

Sementara itu, terkait kebutuhan marshal, pihaknya mengalokasikan sebanyak 290 orang. Namun, kalaupun dirasa masih belum mencukupi 290 orang, maka pihaknya akan menambah waktu pendaftaran marshal tersebut.

"Kalau dirasa belum cukup kita akan bukan lagi pendaftaran. Tapi kita lihat dulu karena yang punya otoritas ini kan IMI selaku pihak yang diberikan otoritas dari Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM)," kata Samsul Purba.

"Apalagi kita juga belajar dari pengalaman saat WSBK lalu, sehingga untuk jumlah marshal ini tidak akan jauh berbeda saat WSBK, apalagi ini kita prioritaskan putra putri lokal," sambungnya.



Samsul menambahkan, ke depan para marshal yang nantinya dinyatakan lolos tentunya akan diberikan pelatihan kembali oleh IMI dan tetap dilibatkan untuk event-event selanjutnya yang digelar di Sirkuit Mandalika.

"Jadi tidak berhenti sampai di MotoGP. Mereka tetap akan dilibatkan seterusnya karena mereka nanti sudah punya pegangan sertifikat. Sehingga ketika dibutuhkan untuk kejuaraan di luar selain di Sirkuit Mandalika tenaga mereka bisa digunakan, sehingga ada peningkatan karier," katanya.

Terpisah sejumlah calon marshal yang ditemui di lokasi pendaftaran, mengaku antusias bisa mengikuti registrasi ulang pendataan calon marshal untuk MotoGP.

"Yang jelas kami bangga, apalagi ini digelar di daerah sendiri," ujar Agus Jony Indrawan (29) pemuda asal Kabupaten Lombok Tengah ini.

Agus mengaku sudah memiliki pengalaman, karena pernah bertugas sebagai marshal saat WSBK lalu, sehingga dirinya mengaku tidak menemui kendala. Meski demikian dirinya berharap bisa dipakai lagi saat MotoGP Maret mendatang.

"Memang untuk menjadi petugas marshal itu tidak mudah. Karena tanggungjawabnya yang cukup besar, terutama saat membantu para pembalap ketika terjatuh atau kecelakaan saat di lintasan," katanya.