Dispar Mataram mengusulkan Rp2 miliar tata kolam wisata Loang Baloq

id loang baloq,mataram,dispar

Dispar Mataram mengusulkan Rp2 miliar tata kolam wisata Loang Baloq

Kolam di areal objek wisata Taman Loang Baloq Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera direvitalisasi. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan mengusulkan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk kebutuhan penataan areal kolam di objek wisata Loang Baloq bagian utara, agar bisa dimanfaatkan lebih maksimal.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat, mengatakan, setelah penataan Taman Loang Baloq bagian selatan rampung, direncanakan lagi penataan bagian selatan termasuk kolamnya yang menjadi ikon wisata Loang Baloq.

"Dengan keterbatasan anggaran yang ada, anggaran kita ajukan bertahap dengan total kebutuhan sekitar Rp2 miliar," katanya.

Menurutnya, kolam objek wisata Loang Baloq yang berbentuk Pulau Lombok dan dilengkapi lima "berugak" atau gazebo yang ditempatkan persis lokasi pusat pemerintahan lima kabupaten/kota yang ada di Pulau Lombok, selama ini menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Dulu, katanya, kolam yang sumber airnya dari sungai di samping taman itu dilengkapi dengan permainan kano, dan bebek-bebekan yang dapat dikayuh berkeliling kolam. Namun karena sekarang sungai sudah dipasang beronjong air tidak lagi sepenuh yang dulu.

"Untuk itu, penataan kolam akan kita desain ulang dan rencananya di tengah kolah kita akan buat air mancur dengan ukuran lebih kecil seperti di Taman Sangkareang," katanya.

Dengan demikian, ke depan diharapkan objek wisata Taman Loang Baloq bisa menjadi salah satu destinasi unggulan di daerah Nusa Tenggara Barat.

"Apalagi, di areal Taman Loang Baloq kita juga sudah punya bangunan sentra kuliner ikan yang merupakan hibah dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," katanya.

Menurut dia, kegiatan revitalisasi Taman Loang Baloq bagian selatan menelan anggaran Rp9,396 miliar dan telah dilaksanakan 11 kegiatan pembangunan fasilitas pendukung.

Diantaranya, pembangunan panggung plaza untuk kegiatan seni dan budaya, lampu laser, toilet dan pembangunan dua menara tower untuk memantau aktivitas masyarakat di sekitar objek wisata.

Selain itu, telah dibangun tanggul penahan gelombang dengan panjang sekitar 50 meter, dengan ketinggian 1,5 meter hingga 2 meter serta sumur resapan sebagai antisipasi dampak banjir rob ke depan, sebab kawasan tersebut menjadi wilayah rawan gelombang pasang.

"Keberadaan tanggul bisa berfungsi menahan gelombang ketika terjadi musim angin barat sekaligus antisipasi banjir rob," katanya.