RSUD Mataram menunda layanan vaksin COVID-19 penguat di ruang publik

id RSUD,mataram,booster

RSUD Mataram menunda layanan vaksin COVID-19 penguat di ruang publik

Ilustrasi: layanan skrining dalam kegiatan vaksinasi COVID-19 penguat di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menunda pembukaan layanan vaksinasi COVID-19 penguat di ruang publik salah satu yang sudah dijadwalkan Sabtu (19/2) karena kondisi masyarakat saat ini banyak yang sakit.

"Kondisi kesehatan masyarakat secara umum saat ini tidak memungkinkan kita buka layanan vaksinasi COVID-19 untuk dosis ketiga atau 'booster'. Jadi minggu ini hingga minggu depan layanan di ruang publik kita tiadakan," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram dr Ni Ketut Eka Nurhayati, di Mataram, Jumat.

Dikatakan, cuaca yang tidak menentu saat ini menjadi salah satu faktor pemicu kesehatan masyarakat, sehingga jika layanan vaksinasi COVID-19 penguat di ruang publik dibuka maka hasilnya tidak bisa maksimal.

Seperti yang telah dilakukan pada akhir pekan lalu Sabtu-Minggu (12-13) di Mataram Mall dan Taman Loang Baloq, tim RSUD hanya dapat menyasar 176 orang, sehingga 200 paket sembako yang disiapkan tersisa.

"Target kita satu titik 200 orang, sehingga untuk menarik minat masyarakat kita siapkan 200 paket sembako bagi warga yang datang divaksin. Tapi ternyata tersisa," katanya.

Terkait dengan itu, lanjut Eka, rencana Satgas Provinsi NTB yang meminta agar dilakukan layanan vaksinasi COVID-19 penguat dari pintu ke pintu rumah warga, untuk saat ini belum dapat dilakukan.

"Bagaimana kami bisa turun, sebab masyarakat yang akan divaksin sedang sakit. Jadi mereka pasti tidak mau dan tidak bisa lolos skrining," katanya.

Terkait dengan itu, pihaknya berharap pemerintah provinsi dapat memaklumi kondisi kesehatan masyarakat saat ini yang sedang menghadapi gelombang ketiga penularan COVID-19.

"Kita lihat seminggu ke depan, semoga kondisi masyarakat sudah bisa membaik dan kami siap turun membuka vaksinasi COVID-19 penguat di sejumlah ruang publik," katanya.

Lebih jauh Eka mengatakan, kondisi penurunan layanan vaksinasi COVID-19 penguat juga terlihat di pusat layanan vaksinasi di RSUD Mataram, yang biasanya bisa melayani dalam sehari 40-60 orang.

Akan tetapi, lanjut Eka, akhir-akhir ini warga yang datang sehari untuk vaksinasi COVID-19 penguat maksimal 25 orang.

"Jadi kendala kita bukan kekurangan dosis vaksin atau tenaga medis, akan tetapi sasaran kita rata-rata kondisinya sedang sakit. Kalau stok vaksin masih aman bahkan kita punya stok 1.000 dosis," katanya.