Dompu 2/8 (ANTARA) - Sebanyak 762 calon tenaga kerja wanita asal Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, gagal bekerja di Arab Saudi menyusul diberlakukannya moratorium atau penghentian sementara pengirimanan tenaga kerja ke negara tersebut mulai 1 Agustus 2011.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Dompu Ratna Sari, di Dompu, Selasa, meminta semua pihak untuk ikut mengawasi pengiriman TKW ke Arab Saudi menyusul pemberlakuan moratorium tersebut.
Ia mengatakan, ratusan calon tenaga kerja wanita (TKW) itu, sebenarnya sudah terdaftar di beberapa perusahaan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) yang beroperasi di Kabupaten Dompu, namun karena diberlakukan kebijakan moratorium, maka para calon TKW itu gagal diberangkatkan.
"Penghentian pengiriman TKW ke Arab Saudi sebenarnya sudah dimulai Juni 2011. Sejak saat itu kami tidak mengeluarkan berita acara pemberkasan untuk negara tujuan Arab Saudi," katanya.
Ia mengatakan, sebanyak 762 calon TKW itu sudah terdaftar dan berita acara pemberkasannya sudah keluar, namun belum sempat di kirim ke negara tujuan yakni Arab Saudi.
Para calon TKW itu akan dipekerjakan menjadi pembatu rumah tangga atau penata laksana rumah tangga (PLRT).
Ratna mengaku sudah bersurat kepada PPTKIS yang telah merekrut calon TKW untuk membatalkan pemberangkatan ke Arab Saudi.
"Bila perlu para calon TKW itu dialihkan ke negara lain, karena jika dipaksakan di kirim ke Arab Saudi, akan muncul masalah. Moratorium hanya diberlakukan untuk Arab Saudi dan negara-negara timur tengah lainnya," katanya.
Para calon TKW itu direkrut antara bulan Januari hingga pertengahan Juni 2011 sebanyak 1.242 orang dengan tujuan Arab Saudi, namun yang berhasil diberangkatkan baru 480 orang.
"Sisanya sebanyak 762 orang belum diberangkatkan karena kebijakan moratorium sudah di berlakukan. Kami mulai memberlakukan kebijakan tersebut sejak 27 Juni 2011," ujarnya.
Selama enam bulan (Januari-Juni) 2011 sebanyak 1.667 calon TKW direkrut dan yang berhasil diberangkatkan sebanyak 727. Jumlah tersebut sebanyak 480 dengan tujuan Negara Arab Saudi dan sebanyak 247 ke negara lain seperti Malaysia, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA) dan Syiria.
Sementara yang belum diberangkatkan mencapai 940 dengan rincian 762 ke Negara Arab Saudi dan 178 ke negara lain seperti Malaysia, Qatar, UEA dan Syiria. (*)