Kemenag meminta pengawas fokus awasi penerapan prokes di madrasah

id mts,bdr,kemenag

Kemenag meminta pengawas fokus awasi penerapan prokes di madrasah

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram HM Amin. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta agar pengawas lebih fokus melakukan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan madrasah sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram HM Amin di Mataram, Senin, mengatakan peran pengawas terhadap penerapan prokes di madrasah sangat penting sebab menjadi tolok ukur keberlanjutan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

"Karena itulah, peran pengawas di setiap madrasah terus kami ingatkan termasuk kepala sekolah dan guru. Satgas COVID-19 di madrasah juga harus mampu melaksanakan perannya," kata Amin sesuai melakukan pertemuan dengan para pengawas madrasah se-Kota Mataram.

Pada pekan lalu, menurut Amin, ada beberapa madrasah dengan jumlah siswa besar harus melaksanakan sistem belajar dari rumah selama 3-5 hari karena adanya guru dan siswa yang sakit dan isolasi mandiri karena terpapar COVID-19.

Madrasah yang melaksanakan bellajar dari rumah, antara lain, Madrasah Aliah Negeri 1 dan 2, Madrasah Tsanawiah Negeri 1,2 dan 3, serta Madrasah Ibtidaiah Negeri.

"Hari ini, Alhamdulillah semuanya sudah kembali melaksanakan PTM terbatas, dengan catatan harus menerapkan prokes secara ketat," katanya.

Oleh karena itu, peran dari para pengawas madrasah sekarang memastikan bahwa prokes dan berbagai infrastruktur pencegahan COVID-19 di sekolah tersedia dan dimanfaatkan.

"Infrastruktur yang kami maksudkan antara lain, alat pengukur suhu tubuh, penyediaan masker, tempat cuci tangan dan pembersih tangan," katanya.

Selain itu, Amin juga meminta kepada kepala sekolah agar guru atau siswa yang dalam kondisi kurang sehat tidak datang ke sekolah agar tidak menular kepada siswa lainnya.

"Jika ada gejala sakit, sebaliknya segera istirahat dan isolasi mandiri jangan ke masuk. Yang masuk sekolah hanya mereka yang sehat," katanya mengingatkan.