Jakarta (ANTARA) - Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menilai kesuksesan Kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam, 12-23 Mei tidak terlepas dari pengawalan Menpora terhadap Desain Besar Olahraga Indonesia (DBON).
Pada kejuaraan dua tahunan itu, Kontingen Indonesia yang berkekuatan 499 atlet dari 32 cabang olahraga sukses finis di peringkat tiga dengan pencapaian 69 emas, 91 perak dan 81 perunggu. Hasil ini lebih baik dengan SEA Games Filipina yang finis keempat dengan jumlah atlet hampir dua kali lipat.
"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kinerja Pak Menpora yang selama ini mengawal DBON. Penerapan DBON di SEA Games kali ini memang banyak tantangannya, namun kita tim review selalu terus mendapat dukungan dan berjalan dengan sukses," kata Ketua Tim Review PPON Asmawi dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: SEA Games 2021 Vietnam resmi ditutup oleh Pam Minh Chinh
Menurut dia, pencapaian di SEA Games Vietnam adalah buah kerja keras semua pihak mulai dari atlet hingga stakeholder olahraga lainnya. Apalagi pada kejuaraan dua tahunan yang seharusnya digelar 2021 itu menerapkan paradigma baru olahraga Indonesia yakni memberangkatkan atlet berdasarkan track record.
"Ini adalah titik awal dalam perubahan paradigma baru olahraga Indonesia. Saya kira pelaksanaan DBON sekarang sudah benar, dan perlu kita tingkatkan lagi kedepannya," lata Asmawi yang juga akademisi di Universitas Negeri Jakarta itu.
Hal yang sama disampaikan anggota Tim Review, Hari Setiono. Menurutnya pelaksanaan DBON mulai terlihat diimplementasikan di SEA Games 2021 Vietnam. Salah satunya dengan jumlah keberangkatan atlet yang menurutnya lebih efektif untuk menggapai sasaran medali.
"Saya kira ini adalah awal yang baik dan benar dalam pelaksanaan DBON dan pola ini harus ditingkatkan lagi. Pak Menteri memiliki peran yang besar, dan selama ini terus mendukung dengan apa yang dilakukan tim review. Hasilnya Indonesia sekarang bisa menembus tiga besar SEA Games 2021 Vietnam, meskipun target utama kita adalah Olimpiade," katanya.
Tim Review PPON sendiri beranggotakan para akademisi, profesor, praktisi, pakar, perwakilan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).