Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dapat sertifikasi eliminasi malaria

id Lombok Timur,malaria

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dapat sertifikasi eliminasi malaria

Bupati Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) HM Sukiman Azmy (kiri) saat menerima sertifikat eliminasi malaria dari Kemenkes pada peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) di Kuta, Mandalika, Lombok Tengah, Selasa (31/5/2022) (ANTARA/Humas Pemkab Lombok Timur)

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi satu dari tiga kabupaten/ kota di NTB, yakni Bima dan Dompu yang menerima sertifikasi eliminasi malaria, secara nasional penerima sertifikasi itu mencapai 33 kabupaten.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur H Pathurahman dalam keterangan tertulisnya di Selong, Selasa, mengatakan penilaian untuk sertifikasi ini telah dilakukan dengan pemantauan langsung di lapangan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI).

"Sertifikasi ini didasarkan tidak adanya kasus malaria selama tiga tahun berturut-turut dan penanganan kasus malaria yang dilakukan dengan baik sesuai standar operasional prosedur (SOP)," katanya.

Baca juga: Ratusan nelayan di Lotim diberikan sertifikat tanah

Sertifikat tersebut diterima Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy pada peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) di Kuta, Mandalika, Lombok Tengah yang diserahkan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu.

"Sertifikasi ini tidak bermakna bahwa Lombok Timur tidak boleh memiliki kasus malaria ke depan, penekanannya adalah pada kemampuan dalam menangani penyakit tersebut," katanya.

Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas terus berupaya mengedukasi masyarakat terkait pencegahan penyakit malaria, terutama di kawasan endemis, yaitu di kawasan laguna. "Masyarakat memiliki peran strategis dalam pencegahan dan eliminasi penyakit ini," katanya.

Pengakuan eliminasi malaria ini penting bagi pembangunan, terlebih mengingat dampaknya terhadap perkembangan sektor pariwisata di daerah ini. Di sisi lain patut menjadi perhatian masuknya kasus dari luar daerah seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu. "Ini salah satu upaya pemerintah mendorong pertumbuhan pariwisata di Lombok Timur," katanya.