Pertumbuhan eceng gondok di Bendungan Batujai cukup cepat

id Bendungan Batujai ,Lombok Tengah

Pertumbuhan eceng gondok di Bendungan Batujai cukup cepat

Sebuah alat berat yang digunakan untuk membersihkan eceng gondok di bendungan Batujai Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan pertumbuhan eceng gondok di Bendungan Batujai, Kecamatan Praya cukup cepat, sehingga sejumlah alat berat diturunkan untuk mengurangi pertumbuhan eceng gondok tersebut.

"Proses sedimentasi ini dilaksanakan untuk menjaga air baku di bendungan Batujai," kata Kepala Pelaksana Teknik BWS Nusa Tenggara I di Lombok Tengah Sahnal di Praya, Rabu.

Dari luas genangan air Bendungan Batujai 1.000 hektare lebih, yang ditumbuhi eceng gondok sekitar 500 hektare yang bersumber dari kali di daerah setempat.

"Aliran sungai ke Bendungan itu berpotensi membawa eceng gondok ke tengah," katanya.

Beberapa program yang telah dilaksanakan untuk mencegah pertumbuhan eceng gondok tersebut yakni dengan mendatangkan ikan pemakan eceng gondok, namun ikannya yang habis. Sehingga pihaknya saat ini sedang melakukan program sedimentasi bendungan menggunakan alat berat.

"Bersihkan menggunakan alat berat, sehingga mampu mengambil yang terjauh. Tapi semua itu butuh proses," katanya.

Selain membersihkan menggunakan alat berat, pada tahun lalu juga telah dilakukan upaya menjadikan eceng gondok untuk kerajinan tangan, namun program itu tidak tuntas atau tidak bisa berjalan.

Pada musim kering telah dilakukan upaya dengan memberikan racun dan eceng gondok yang kering dibakar, namun setelah musim hujan begitu cepat tumbuh kembali.

"Setelah musim hujan begitu cepat tumbuh kembali. Sekarang kita gunakan alat berat. Kalau tidak dibersihkan bisa meningkatkan, kita bersihkan saja pertumbuhan cukup cepat," katanya.

Sebelumnya, puluhan warga mempersoalkan proyek eceng gondok di bendungan tersebut yang dikerjakan setiap tahun, namun tidak kunjung bersih, bahkan ketika musim hujan semakin banyak.

"Kapan akan bersih, jangan sampai dijadikan proyek abadi oleh oknum tertentu," kata Saidin warga Lombok Tengah.