WARGA LOTIM BAKAR RUMAH DIDUGA PEMILIK ALIRAN SESAT

id

    Lombok Timur, NTB, 4/12 (ANTARA) - Seratusan warga Desa Seruni Mumbul, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu, sekitar pukul 09.30 Wita, merusak dan membakar rumah yang diduga dijadikan tempat pengajian oleh kelompok aliran sesat.
     Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pringgabaya AKP Eko Mulyadi ketika dikonfirmasi, Minggu, membenarkan aksi perusakan dan pembakaran rumah tersebut.
     "Kini rumah itu sudah dipasangkan garis polisi untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut," katanya.
     Khairuddin Ahmad, pimpinan kelompok yang diduga aliran sesat bersama pengikutnya yang berjumlah 20 orang berasal dari wilayah Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur diamankan aparat keamanan dari Polsek Pringgabaya.
     "Untuk mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal  yang tidak diinginkan kami mengamankan pimpinan dan anggota kelompok yang diduga sesat sekaligus untuk dimintai terkait ajaran  yang diduga sesat itu.
     Eko mengaku belum mengetahui secara pasti ajaran yang dianut kelompok tersebut. Karena itu, pihaknya meminta keterangan kepada pimpinan dan anggota yang diduga sesat itu untuk memastikan apakah ajarannya menyimpang dari ajaran Islam atau tidak.
     Dia mengatakan, aksi perusakan dan pembakaran rumah itu berawal ketika pada Sabtu malam (3/12) sekitar pukul 19.00 Wita, pimpinan kelompok yang diduga aliran sesat tersebut memberikan pengajian kepada jamaahnya, sambil berrteriak dan meminum minuman keras.
     Karena itu, katanya, ratusan warga kemudian mendatangi tempat pengajian tersebut dan mereka meminta pengajian yang dinilai menganggu masyarakat itu dihentikan.
     Namun, pimpinan dan pengikut aliran yang diduga sesat itu tidak menghiraukan, sehingga menimbulkan kemarahan warga sempat, kemudian terjadi adu mulut, bahkan nyaris terjadi bentrok fisik.        
     Bentrokan berhasil dicegah berkat kesigapan aparat keamanan yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP ).
     Pimpinan dan pengikut aliran yang diduga mengajarkan aliran sesat tersebut kemudian dibawa ke kantor polisi.
     "Informasi yang kami peroleh, kelompok aliran yang diduga sesat tersebut sudah berlangsung selama setahun lebih," kata Eko.
     Eko mengatakan, pihaknya berhasil meredam kemarahan masyarakat setelah pimpinan dan anggota kelompok aliran yang diduga sesat itu  diamankan dan dimintai keterangan.
     Namun, pada Minggu (4/11) sekitar pukul 09.30 Wita, warga beramai-ramai mendatangi lokasi rumah yang selama ini diduga sebagai tempat pengajian aliran sesat tersebut dan kemudian merusak dan membakarnya.
     Aksi perusakan dan pembakaran rumah yang dilakukan ratusan warga itu tidak bisa dicegah kendati di lokasi itu terdapat pengikut  kelompok aliran yang diduga sesat.
     "Situasi di TKP  saat terjadi aksi perusakan dan  pembakaran rumah yang diduga sebagai tempat berlangsungnya pengajian  sudah kembali normal. Untung kita cepat datang untuk mencegah warga  melakukan tindakan anarkis, Eko Mulyadi.

(*)