Balikpapan (ANTARA) - Tiga gugus terumbu karang, yakni gugusan Tebabinga dan terumbu karang di bagian utara dan timur Gusung Senggalau di utara Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, segera direhabilitasi melalui Project Ocean Governance yang didanai Uni Eropa.
“Proyek segera dimulai Juli ini, hingga nanti Desember 2023,” kata Manajer Program Keanekaragaman Hayati Lautan WWF Indonesia Candhika Yusuf, Kamis.
WWF Indonesia bekerjasama dengan Pemprov Kaltim, Pemkab Berau, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat setempat seperti Yayasan Penyu Berau dan Asosiasi Guide Snorkling Derawan.
Pada Rabu 13/7 lalu telah ditandatangani berita acara kesepakatan untuk mendukung pelaksanaan proyek tersebut oleh para perwakilan pemerintah (pemangku kebijakan), WWF Indonesia, dan delegasi Uni Eropa. Termasuk dalam pemangku kebijakan juga Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Perikanan Berau, dan mitra terkait lainnya.
Pada kesempatan itu juga dirinci hal-hal yang akan dikerjakan dalam proyek ini. Selain rehabilitasi terumbu karang, juga akan ada pendampingan bagi kelompok masyarakat, penataan kembali wisata bahari sehingga menjadi lebih bertanggungjawab, dan perlindungan spesies laut yang terancam punah seperti penyu.
Baca juga: PLN merehabilitasi terumbu karang tiga gili di Lombok Timur
Baca juga: Penggemar BTS transplantasi terumbu karang di laut Lombok Utara
Setidaknya ada dua cara yang akan digunakan dalam merehabilitasi terumbu karang di Kepulauan Derawan, yaitu metode reef star (terumbu buatan) dan rock pile (tumpukan batu). Di ketiga lokasi, seluruhnya akan dipasang 27 rock pile dan 75 reef star.
Ada pun pendampingan untuk masyarakat, dalam hal ini masyarakat nelayan, yaitu tentang perikanan tangkap yang berkelanjutan. Diketahui, hingga sampai beberapa waktu lalu masih ada nelayan yang menggunakan bom untuk menangkap ikan.
Bom ikan tidak hanya mematikan ikan-ikan, tapi juga menghancurkan terumbu karang tempat ikan hidup dan berkembang biak. Karena aktivitas manusia juga tutupan karang di tempat-tempat yang akan direhabilitasi tinggal 25-50 persen.
“Dengan proyek inilah kita harapkan nilai kesehatan terumbu karang di tempat yang direhabilitasi perlahan kembali ke kondisi terbaiknya,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur Mohamad Ali Aripe pada kesempatan terpisah.
Pulau dan Kepulauan Derawan adalah satu tujuan wisata Indonesia untuk minat khusus, yaitu wisata bahari berupa menyelam dan snorkling. Saat menyelam dan snorkling yang dinikmati adalah keindahan dan keajaiban flora dan fauna lautan di kedalaman itu, yang ditawarkan terumbu karang, formasi ikan, atau penampakan makhluk laut seperti penyu, pari manta, ikan hiu paus, hingga ubur-ubur yang tak punya sengat di Pulau Kakaban.*