PLN merehabilitasi terumbu karang tiga gili di Lombok Timur

id Gili Petrando,PT PLN,Terumbu Karang

PLN merehabilitasi terumbu karang tiga gili di Lombok Timur

Anggota Pokmaswas Petrando melakukan transplantasi terumbu karang di perairan laut Gili Petrando, Desa Padak Guar, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/HO-PLN)

Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) merehabilitasi kawasan konservasi Gili Petagan, Gili Bidara, dan Gili Kondo (Petrando) di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, dengan cara melakukan transplantasi terumbu karang.

"Kegiatan itu merupakan salah satu komitmen PLN untuk terus melestarikan alam, khususnya di daerah yang berada di dekat lokasi pembangkit PLN," kata Senior Manajer Keuangan Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Wilayah NTB Refa Purwati melalui keterangan resmi di Mataram, Jumat.

Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), pihaknya memberikan bantuan senilai Rp100 juta kepada Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Petrando, Desa Padak Guar.

Dana tersebut digunakan mulai dari tahap sosialisasi, survei lokasi, pembuatan media transplantasi, pengumpulan bibit, pelaksanaan transplantasi hingga perawatan yang akan rutin dilaksanakan.

PLN, kata Refa, bukan hanya bertugas melistriki, tapi juga berkewajiban untuk menciptakan lingkungan menjadi lebih baik. Apalagi NTB dikenal dengan wisata bahari, sehingga kelestarian lautnya wajib dijaga.

Pihaknya berharap kerja sama dari seluruh warga Desa Padak Guar, Lombok Timur, untuk ikut merawat dan berpartisipasi dalam setiap upaya yang dilakukan untuk pelestarian alam.

"Hal tersebut tidak lain karena apabila alam terjaga, maka secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian warga sekitar," ujarnya.

Kepala Desa Padak Guar Tarmizi menjelaskan kawasan GilI Petrando merupakan bagian dari gugusan gili di Kabupaten Lombok Timur yang masih masuk dalam kawasan konservasi Taman Wisata Perairan Gili Sulat-Lawang.

Gili Petrando memiliki potensi sumber daya alam dan biota laut yang dapat dikembangkan untuk pemanfaatan perikanan dan wisata bahari.

Tarmizi juga menyebutkan di desanya yang dihuni oleh 3.500 jiwa, dulunya dikenal dengan endemi bom ikan. Aktivitas tersebut menyebabkan kerusakan pada sebagian habitat terumbu karang yang berdampak pada kerusakan ekosistem laut.

"Mayoritas mata pencaharian penduduk desa adalah nelayan dan petani. Kelestarian alam tentunya menjadi hal yang sangat penting karena menjadi faktor utama keberlangsungan ekonomi di Desa Padak Guar," ucapnya.

Ketua Pokmaswas Petrando Samsul menyebutkan dirinya bersama kelompoknya mengapresiasi kegiatan peduli lingkungan bersama PLN.

Pihaknya juga telah membuat perencanaan dari implementasi program ini hingga enam bulan ke depan.

"Harapannya tentu saja, akan ada peningkatan tutupan terumbu karang hasil transplantasi kali ini. Lokasi snorkeling semakin banyak, yang tentunya berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan di Gili Petrando," kata Samsul.