PANTAI JELENGA DAYA TARIK WISATA SUMBAWA BARAT Oleh Masnun

id

 {jpg*2}    
     Bentang pantai yang luas dihiasi pasir putih dikelilingi perbukitan batu cadas yang menjorok ke laut berujung di terumbu karang merupakan salah satu daya tarik objek wisata yang berada di ujung barat Pulau Sumbawa.
     Objek wisata tersebut kini mulai dilirik para wisatawan.  Pada bulan-bulan tertentu perairan pantai di objek wisata bahari yang kini masuk wilayah Desa Beneta, Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat ini dihiasi ombak yang bergulung dan pecah di gugusan terumbu karang. Kini pantai ini menjadi daya tarik bagi wisatawan pecandu selancar.
     "Scar reef", demikian nama ombak di perairan pantai Jelenga yang menjadi "surga" bagi para peselancar lokal maupun mancanegara. Jenis ombak yang bergulung-gulung berbentuk pipa raksasa ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.     
     Pada musim ombak terutama menjelang akhir tahun, hampir setiap hari  wisatawan mancanegara yang sengaja datang ke Pangtai Jelenga menggunakan sepeda motor dengan membawa papan selancar kendati harus menempuh perjalanan ratusan kilometer selama lima  hingga enam jam dari Kota Mataram. Tidak jarang para wisatawan menggunakan bus jurusan Mataram-Maluk di Kabupaten Sumbawa Barat.
     Industri pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat kini mulai menggeliat. Para wisatawan minat khusus kini tak hanya memilih Pantai Lakey yang dikenal sebagai tempat bermain surfing para peselancar dunia.  Terumbu karang yang bisa ditemukan di hampir sepanjang pamtai yang membentang sepanjang 80 kilometer dari Talonang hingga Poto Tano merupakan lokasi wisata menyelam dan tempat bermain selancar.
     Di antara sejumlah lokasi surfing yang cukup menantang adalah Pantai Sekongkang yang dikenal dengan Ombak Yoyo's, Pantai Maluk dengan ombak Super Suck dan Donut dan Pantai Jelenga yang memiliki "Scar Reef"   
     Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat Hajamuddin mengatakan, Pantai Tropy, Maluk dan Jelenga telah ditetapkan sebagai kawasan strategis Provinsi NTB terutama dalam rangka menunjang program unggulan Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012.
     "Untuk jangka pendek kami akan menyusun detail engenering desain (DED) kawasan wisata Maluk, Sekongkang, Jelenga dan sekitarnya dalam rangka menyiapkan obyek wisata ini menjadi salah satu tujuan wisata dunia," katanya.
     Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat akan berupaya mempromosikan potensi wisata dengan menggelar berbagai event nasional maupun internasional. Pada Juli 2012 akan dilaksanakan kejuaraan selancar tingkat internasional, yakni "Jelenga Scar Reef Beach Festival" dengan mengundang para peselancar dunia.
     "Dengan kehadiran para peselancar dunia sektor pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat akan semakin dikenal di level internasional. Untuk memeriahkan festival itu kami juga akan menyuguhkan atraksi seni dan budaya," kata Hajamudin.
     Ia mengakui pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Sumbawa Barat menghadapi berbagai kendala, antara lain belum memadainya infrastruktur terutama jalan dan fasilitas penunjang lainnya termasuk energi listrik dan sarana air bersih di obyek wisata. Keterbatasan anggaran juga merupakan persoalan lain yang dihadapi kabupaten di ujung barat Pulau Sumbawa yang kini genap berusia sewindu.
      Menurut Hajamuddin pada awalnya anggaran untuk bidang pariwisata hanya Rp250 juta, namun pada 2012 dianggarkan sebesar Rp2,5 miliar. Dengan anggaran yang cukup besar ini banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sektor pariwisata di daerah ini termasuk untuk keperlian promosi pariwisata.
      "Pada 2012 kami juga mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp120 juta yang bersumber dari dana corporate social responsibility  (CSR) PT Indotan, perusahaan tambang yang kini sedang melakukan eksplorasi di daerah ini. Dana tersebut akan dimanfaatkan membiayai atraksi seni dan budaya guna menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini," ujarnya.
      Terkait dengan promosi pariwisata tersebut Pemkab Sumbawa Barat telah membuka website khusus pariwisata untuk menyebarluaskan informasi mengenai obyek wisata yang ada di daerah ini. Selain itu juga memasang baliho di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat dan di Bandara Internasional Lombok (BIL).
{jpg*3}
      Wakil Bupati Sumbawa Barat H Mala Rahman menilai sektor pariwisata memiliki prospek besar untuk dikembangkan, karena di daerah ini terdapat sejumlah obyek wisata menarik baik wisata bahari maupun seni dan budaya.
      Dia mengatakan, ke depan pihaknya ingin ada acara-acara tertentu berskala nasional maupun internasional, menggelar atraksi budaya secara rutin setiap enam bulan atau setahun.
     "Di sepanjang pantai di Sumbawa Barat yang membentang sepanjang 80 kilometer yang membentang mulai dari Poto Tano hingga Talonang di Kecamatan Sekongkang memiliki pantai yang luas dihiasi pasir putih. Bahkan di Pantai Tropy, Maluk dan Jelenga pantainya sebesar biji merica. Jenis pasir ini jarang ditemukan di tempat lain," katanya.
     Karena itu, katanya, pihaknya akan terus berupaya mengembangkan sektor pariwisata, antara lain dengan promosi di dalam maupun luar negeri dan membangun infrastruktur penujang terutama jalan menuju obyek wisata yang hingga kini belum memadai.
     Untuk menunjang pembangunan sektor pariwisata tersebut Pemkab Sumbawa Barat juga dibutuhkan dukungan sarana transportasi baik darat, laut maupun udara. Hingga kini fasilitas angkutan relatif belum memadai.
 
Bandara Sekongkang
     Dalam kaitan itu Pemkab Sumbawa Barat akan mengambilalih bandar udara (Bandara) Sekongkang. Kini sedang dalam proses pembahasan mengenai pembelian bandara milik pengusaha pariwisata itu.
     "Proses pengambilalihan atau pembayaran Bandara Sekongkang itu sudah melalui proses persetujuan dan permohonan izin Kementerian Perhubungan, bahkan utusan dari Kemenhub sudah meninjau bandara tersebut. Kami mengharapkan April 2012 mulai diopersikan," katanya.
     Pengoperasian Bandara Sekongkang menjadi bandara umum akan menunjang kelancaran arus transportasi udara guna menarik minat wisatawan berkunjung ke daerah ini yang pada gilirannya angka kunjungan wisatawan ke daerah ini akan semakin meningkat. Ini juga akan memperpersingkat waktu tempuh ke obyek wisata.
     "Kedepan kita mengharapkan sektor pariwisata prioritas untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan meningkatkan perekonomian masyarakat. PAD dari sektor pariwisata kini memang  masih relatif kecil, namun sejalan dengan kian berkembangnya industri pariwisata  di daerah ini, tentu akan nantinya akan menjadi penyumbang terbesar," kata Mala.
     Perjuangan Pemkab Sumbawa Barat untuk menjadi salah satu daerah tujuan wisata utama di NTB, nampaknya tak sekedar. Mulai 2012 kabupaten yang tergolong masih muda ini akan mengerahkan segala daya dan kemampuan untuk menjadi yang terdepan di bidang pariwisata.
     Selain membangun fasilitas pendukung dan menata obyek wisata serta menambahkan alokasi anggaran untuk pengembangan pariwisata. Daerah otonum baru yang kini memasuki usia sewindu ini akan menggandeng sejumlah biro perjalanan yang akan membantu menjual paket wisata di kabupaten bermoto "Pariri Lema Bariri".
     "Kami akan menggandeng biro perjalanan dari dalam dan luar NTB terutama dari Provinsi Bali untuk menjual paket wisata Sumbawa Barat di dalam maupun luar negeri. Dengan cara ini saya yakin industri pariwisata kita akan lebih cepat maju," ujar Wakil Bupati Sumbawa Barat. 
     Mala mengaku optimis kedepan pariwisata akan menjadi salah satu sektor andalan setelah pertanian berbasis agroindustri. Bahkan tidak berlebihan, kalau pariwisata nanti akan mampu n menggantikan posisi ektor pertambangan yang kini menyumbang PAD terbesar bagi Kabupaten Sumbawa Barat.
     Pembangunan sektor pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat tidak terlepas dari peran perusahaan tambang tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara Batu Hijau yang membangun fasilitas di sejumlah obyek wisata di daerah ini, seperti di Maluk dan Sekongkang.
     "Kami mengakui peran PTNNT dalam pengembangan sektor pariwisata cukup besar, bahkan perusahaan tambang ini cukup berjasa membangun dan menata obyek wisata Pantai Maluk dan Sekongkang  yang kini mulai ramai dikunjungi wisatawan," katanya.
     Pembangunan pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat mendapat dukungan dari Pemprov NTB yang juga menempatkan pariwisata sebagai sektor unggulan melalui program Visit Lombok Sumbawa 2012 dengan target kunjungan satu juta wisatawan pada 2012.  
     Dalam kaitan itu Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi mengusulkan lima kawasan pariwisata di NTB, tiga kabupaten di Pulau Lombok dan dua kabupaten di Pulau Sumbawa, salah satu di antaranya adalah Kabupaten Sumbawa Barat.  
     "Pengembangan yang akan dilakukan bertahap dengan tematik event based destination dan akan dibangun spesific magnet yang akan mendorong minat wisatawan mancanegara maupun Nusantara untuk datang ke NTB," kata gubernur.
     Zainul berharap, pemerintah pusat dapat memperhatikan aspirasi daerah, untuk mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Nasional berdasarkan keunggulan dan potensi strategis masing-masing daerah.