ASET PERBANKAN DI MATARAM CAPAI RP9,9 TRILIUN

id

     Mataram, 8/3 (ANTARA) - Bank Indonesia Mataram, Nusa Tenggara Barat, mencatat total aset perbankan hingga Januari 2012 di Kota Mataram mencapai Rp9,9 triliun.

     "Secara keseluruhan untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 15,7 triliun" kata Deputi Pembayaran Ekonomi Moneter Kantor Bank Indonesia Mataram Kamarudin Nur, pada acara peresmian Kantor Kas Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Sandubaya di Mataram, Kamis.

     Hadir dalam acara tersebut Pimpinan Cabang BNI 46 Mataram Ghandi Diharjo dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Lalu Makmur Said, sekaligus meresmikan.

     Kamaruddin juga menyebutkan, jumlah kredit yang disalurkan perbankan hingga Januari 2012 di seluruh wilayah NTB mencapai Rp11,044 triliun. Sebagian besar kredit itu disalurkan di wilayah Kota Mataram sebesar Rp6,125 triliun.

     "Namun, dana yang dihimpun perbankan dari pihak ketiga tidak cukup untuk memenuhi permintaan kredit yang terus mengalami peningkatan, karena itu ada transanksi peminjaman antar bank," katanya.

     Pimpinan Cabang BNI 46 Mataram Ghandi Diharjo, mengatakan, BNI didirikan satu tahun setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dan satu-satunya bank yang didirikan oleh pribumi untuk pembangunan Indonesia.

     "Dana yang berhasil dihimpun BNI pada waktu itu, antara lain digunakan untuk pembelian pesawat dan senjata pada masa perang melawan penjajah," ujarnya.

     Selain itu, kata dia, BNI juga telah memperoleh ISO 9002 sebagai pengakuan kualitas standar tercepat dalam melayani nasabah.

     BNI juga merupakan satu-satunya bank yang "go public" dan memiliki 150 sarana pelayanan di seluruh Indonesia, 11 diantaranya ada di Kota Matatam.

     "Kami juga memiliki lima kantor cabang di luar negeri seperti di New York, Amerika Serikat, Tokyo, Jepang, dan Hongkong," ujarnya.

     Menurut Sekda Kota Mataram H Lalu Makmur Said, kondusivitas Kota Mataram sangat mendukung iklim investasi. Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat yang sangat baik akan menarik minat para investor untuk mengembangkan usahanya di Kota Mataram sebagai ibu kota Provinsi NTB.

     Kondisi itu sangat mendukung perkembangan ekonomi Kota Mataram yang saat ini sudah tumbuh 7,9 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang rata-rata 6,6 persen.

     Pertumbuhan ekonomi yang terus menunjukkan tren positif akan menjadi lahan yang sangat potensial tumbuhnya investasi-investasi baru.

     Pemerintah Kota Mataram akan terus berupaya menyiapkan infrastruktur pendukung kelancaran ekonomi masyarakat dan pelaku usaha.

     "Diharapkan dengan bertambahnya investasi-investasi di daerah ini akan membantu perekonomian masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah," ujarnya. (*)