Mataram, 22/3 (ANTARA) - Warga Mataram, Nusa Tenggara Barat, juga mengaku digigit serangga Tomcat atau Paederus fuscipes, setelah mengikuti pemberitaan di media massa sepekan terakhir ini.
Warga Mataram itu yakni Riski Atarsa yang baru berusia tiga tahun, sebagaimana diungkapkan bibinya Ulva (30), yang ditemui wartawan di kediamannya, di kawasan perumahan kehutanan Komplek Harapan Indah, Batu Ringgit Selatan, Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Kamis.
"Keponakan saya ini cerita kalau digigit serangga, setelah kami cek ternyata serangga yang disebut Tomcat seperti diberitakan televisi," kata Ulva sambil menunjukkan luka di beberapa bagian tubuh Riski Atarsa.
Riski menderita luka gigitan serangga Tomcat itu di lengan kanan, lengan kiri, dada kanan dan punggungnya. Bentuk lukanya seperti luka bakar namun berwarna kemerah-merahan.
Ulva juga menunjukkan keberadaan serangga Tomcat itu yang ada di sekitar kediamannya, yang terletak di tepi sawah. Puluhan serangga Tomcat terlihat berkeliaran di areal persawahan tak jauh dari kediaman penduduk di Komplek Harapan Indah itu.
Menurut dia, serangga itu banyak terlihat di sekitar rumah pada malam hari, terutama di sekitar area yang terkena cahaya lampu.
"Sejak kemarin, kami sudah laporkan kepada Pak RT agar dapat ditindaklanjuti karena kami sangat yakin itu akibat serangga Tomcat. Saya tanya waktu gigit ponakan saya pukul serangga itu, mungkin begitu makanya lukanya seperti ini," ujar Ulva sambil menunjuk lengan dan dada keponakannya.
Ulva dan keponakannya itu berdomisili di RT 07, Kelurahan Tanjung Karang. Di kawasan permukiman juga dihuni ratusan kepala keluarga lainnya.
Akri selaku Ketua RT 07 itu, ketika ditemui mengatakan, ia juga telah melaporkan hal itu kepada aparat kelurahan agar ditindaklanjuti secara bersama-sama.
"Nanti, kami berantas serangga itu secara bersama-sama, agar tidak ada lagi korban gigitan berikutnya. Di kawasan permukiman ini banyak anak-anak, dan kayaknya serangga Tomcat hidup di persawahan," ujarnya. (*)