Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat sangat mengapresiasi pemberian kompensasi atau program ganti rugi ternak mati terkena wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang akan diberikan kepada masyarakat.
"Semoga program itu bisa direalisasikan untuk membantu ekonomi masyarakat yang terdampak PMK," kata Juru Bicara Badan Anggaran DPRD Lombok Tengah, Legewarman saat sedang paripurna di kantor Dewan setempat, Senin.
Menurut dia, ganti rugi dampak PMK itu tidak hanya diberikan kepada masyarakat yang ternak-nya mati, tetapi bisa diberikan kepada masyarakat yang ternak-nya dipotong paksa, serta warga yang terpaksa menjual ternak dengan harga murah karena terkena PMK. "Ternak yang sakit juga, supaya bisa diberikan kompensasi," katanya.
Baca juga: Vaksinasi PMK ternak di Lombok Tengah mencapai 32 ribu ekor
Baca juga: Sebanyak 2,16 juta hewan ternak telah mendapat vaksin PMK
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman menambahkan total ternak yang diajukan untuk mendapatkan kompensasi dampak PMK itu sebanyak 27 ekor. Namun, lanjut dia, program itu belum bisa dicairkan, karena masih menunggu hasil verifikasi data yang sedang dilakukan. "Ada 27 ekor yang diusulkan saat ini atau dilakukan secara bertahap," katanya.
Berdasarkan data sementara, total kasus PMK secara kumulatif dari Mei hingga Agustus 2022, mencapai 30.313 ternak yang terdiri ternak sapi 28.449 ekor, kerbau 1424 ekor dan kambing 440 ekor. "Total ternak yang sembuh itu sekitar 96 persen dari total kasus 30.313 ekor, baik ternak Sapi, Kerbau dan Kambing," katanya.
Ia memastikan pembukaan pasar hewan akan tetap menerapkan protokol PMK yakni dengan melakukan penyemprotan disinfektan dan pemeriksaan terhadap ternak yang masuk ke pasar hewan. "Protokol tetap kita perketat, untuk mencegah wabah PMK," katanya.
Berita Terkait
Kepala sekolah pastikan kendaraan aman sebelum studi tur
Selasa, 14 Mei 2024 19:45
Kemenko PMK tanam 10 juta pohon di Lombok Utara
Selasa, 7 Mei 2024 19:13
Kemenko PMK dukung peningkatan inovasi di wilayah Lombok Utara
Selasa, 7 Mei 2024 18:13
Pemerintah pusat relokasi 300 KK terdampak erupsi Gunung Ruang
Kamis, 2 Mei 2024 19:30
Menko PMK sebut Pelabuhan Jangkar jadi alternatif
Rabu, 17 April 2024 19:14
Menko PMK lapor ke Wapres soal penanganan mudik 2024
Rabu, 17 April 2024 17:57
Menko PMK minta ASN undur kepulangan
Senin, 15 April 2024 18:27
Benahi tata kelola magang mahasiswa cegah kasus "ferienjob"
Minggu, 7 April 2024 19:17