Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Aktivitas pembelajaran di SMPN 1 Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pasca kebakaran tetap berjalan normal.
Kepala sekolah (Kepsek) SMPN 1 Praya Barat, H Lalu Abdul Waris di Praya, Selasa, mengatakan, untuk proses pembelajaran siswa sama sekali tidak terganggu,
karena yang terbakar bukan ruang belajar, tapi ruang ekstrakurikuler dan ruangan kesenian serta Osis.
"Aktivitas belajar siswa berjalan seperti biasa," katanya.
Pasca kebakaran, kegiatan ekstrakurikuler sempat terhenti beberapa hari, karena adanya trauma dari siswa. Namun pada tanggal 12 September kegiatan ekstrakurikuler sudah mulai dijalankan kembali dengan menggunakan ruangan lain sebagai tempat pelaksanaan kegiatan.
"Saat ini kegiatan ekstrakurikuler sudah berjalan normal," katanya.
Ia mengatakan dalam peristiwa kebakaran empat ruang kelas itu itu tidak ada korban jiwa, akan tetapi kerugian material yang dialami diperkirakan mencapai Rp300 juta.
Pemerintah daerah setempat telah menyalurkan dana perbaikan yang bersumber dari alokasi dana bencana alam.
"Untuk dana bantuan yang kami terima Rp100 juta," katanya.
Proses pembangunan kembali ruang yang terbakar akan segera dilakukan untuk menstabilitaskan kegiata para siswa, sehingga pihaknya sedang melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian.
"Dan kebetulan hari ini pihak dari dinas juga datang untuk mengecek TKP," katanya.
Berita Terkait
Empat ruang kelas SMPN 1 Praya Barat ludes terbakar
Kamis, 8 September 2022 10:51
Gedung SMPN 1 Praya Barat terbakar (video)
Kamis, 8 September 2022 9:41
Pertanyakan dana PIP, puluhan wali murid SMPN 9 Praya Barat demo
Kamis, 2 September 2021 12:54
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01