Mataram, 8/5 (ANTARA) - Akademi TNI berupaya menyinkronkan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara ke-33, dengan program pemerintah daerah di empat kabupaten di wilayah Nusa Tenggara Barat yang menjadi lokasi pelaksanaan latihan.
"Kami menghendaki program Latsitarda ini sinkron dengan program pemerintah daerah, makanya saya ikut dalam rapat pemantapan ini," kata Komandan Jendral Akademi TNI Marsda TNI Sru Astjarjo Andreas, usai rapat pemantapan Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke-33, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa.
Ia mengatakan, Latsitarda Nusantara 2012 itu akan dipusatkan di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Pesertanya direncanakan lebih dari 900 orang, yang berasal dari para taruna tiga kesatuan di TNI yakni Angkatan Darat, Udara, dan Laut, serta polri dan taruna Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPND).
Kegiatannya selama 45 hari efektif, sehingga akan berakhir pada puncak peringatan Hari Nusantara 2012, yang juga akan dilaksanakan di Pulau Lombok, 13 Desember 2012.
"Tadi sudah dibahas dalam rapat, terutama kegiatan apa saja yang akan dilakukan peserta Latsitarda. Intinya, para taruna akan ikut membangun melalui beragam kegiatan, baik fisik maupun non-fisik," ujarnya.
Latsitarda Nusantara merupakan kegiatan kurikulum integratif taruna dewasa Akademi TNI dan Akademi Kepolisian serta Mahasiswa yang meliputi kegiatan karya bhakti, penyuluhan, riset sosial, wisata juang dan bhakti sosial.
Kegiatan tersebut bertujuan menumbuh kembangkan jiwa dan semangat integrasi, meningkatkan etika moral kejuangan truna sebagai upaya membangun soliditas TNI dan Polri, meningkatkan kemampuan akademik taruna.
Selain itu, memberikan wawasan kepada para taruna dengan mengenal suatu daerah sebagai bagian integral wilayah NKRI, memupuk kemanunggalan TNI dengan masyarakat serta membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui karya bhakti dan penyuluhan.
Bangsa Indonesia memiliki wilayah yang besar dan luas dengan latar belakang kondisi geografis yang berbeda, sumber daya alam yang beraneka ragam dan kehidupan masyarakat yang kompleks dan majemuk, merupakan suatu realita kebhinekaan yang harus dipahami dan dimaknai secara positif oleh para taruna dalam upaya untuk memperkuat kesadaran tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Karena itu, kegiatan yang dilakukan oleh anggota Latsitarda Nusantara di Lombok, tidak hanya bersifat fisik seperti perbaikan jalan, pembukaan jalan, pembangunan rumah ibadah, rehabiltasi rumah layak huni, namun juga akan diisi dengan kegiatan nonfisik seperti penyuluhan kesehatan dan pemantapan nilai kejuangan dan pengobatan massal.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB Dwi Sugiyanto, mengatakan, Pemerintah Provinsi NTB berharap para taruna peserta Latsitarda Nusantara ke-33 itu, terlibat aktif membantu masyarakat mempercepat realisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
"Keberadaan para taruna Latsitarda dalam program karya bhakti di tengah masyarakat itu, sangat tepat untuk mendorong percepatan realisasi PNPM bidang infrastruktur pedesaan. Itu yang dharapkan," ujarnya.
Menurut Dwi, terkait program PNPM bidang infrastruktur di wilayah NTB, termasuk di empat daerah yang dijadikan arena Latsitarda ke-33, tengah berlangsung yang pengelolaannya oleh kelompok-kelompok masyarakat.
"Saat para taruna Latsitarda membaur dengan masyarakat, maka hal itu akan membantu merampungkan program PNPM bidang infrastruktur. Misalnya, membantu membangun jalan dan jembatan pedesaan yang sedang digarap terkait program PNPM, sehingga mempercepat pencapaian target realisasi," ujarnya.
Dwi mengaku telah menyarankan kepada dinas teknis terkait di tiga kabupaten yang menjadi arena Latsitarda, untuk menyiapkan daftar kegiatan yang dapat dimasuki para taruna.
"Misalnya, kelompok masyarakat sedang bangun jalan dan targetnya sebulan satu kilometer, dengan adanya taruna Latsitarda itu bisa capai 1,5 atau 2,5 kilometer, atau mempercepat kegiatan PNPM lainnya," ujarnya.
Dengan demikian, Latsitarda Nusantara yang merupakan kegiatan rutin Kementerian Pertahanan itu, akan berdampak positif terhadap kemajuan perekonomian daerah, terutama di bidang infrastruktur, pariwisata, dan sektor lainnya. (*)