Yogyakarta (ANTARA) - Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin menganggap Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai provinsi yang mampu melahirkan para calon pemimpin Indonesia di masa medatang.
"Yogyakarta bagi saya adalah tempat bagi anak-anak muda Indonesia yang berpendidikan dan akan menjadi pemimpin di masa depan," ujar Giverin usai menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin.
Menurut Giverin, antusiasme anak muda dalam dunia pendidikan di DIY menandakan bahwa memang banyak calon pemimpin yang sedang mematangkan diri di daerah istimewa ini. Di Yogyakarta, menurut dia, anak-anak muda Indonesia berkumpul dan digembleng sebelum kembali ke daerah masing-masing.
"Digodog dengan harapan nanti kembali ke daerah masing-masing untuk menjadi calon-calon pemimpin. Itu yang menurut saya luar biasa dan sangat penting bagi masa depan generasi muda dalam rangka mencetak pemimpin bangsa," ujar dia.
Tidak hanya itu, menurut Giverin, DIY adalah daerah yang mampu memberikan wawasan unik mengenai sejarah Jawa dan Indonesia. Ia juga terkesan dengan pelestarian budaya Jawa yang tetap terpelihara di DIY.
Giverin mengaku kagum dengan beberapa tempat eksotik seperti Prambanan, Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Malioboro dan lainnya. "Saya terkesan bagaimana budaya Jawa ini masih tetap terpelihara. Itu sebagai identitas bangsa yang terpelihara," ujar Giverin yang sejak Sabtu (23/09) telah berada di DIY.
Baca juga: Inggris membantah diskriminasi atas mundurnya Indonesia dari All England
Baca juga: Terinfeksi COVID-19, Wadubes RI India meninggal dunia
Setelah terakhir kali mengunjungi Indonesia 21 tahun yang lalu, menurut dia, banyak hal yang telah berubah di DIY, namun banyak pula yang tetap sama. "Kunjungan ke Yogya, telah menjadi salah satu prioritas utama saya sejak saya tiba di Indonesia sebagai duta besar satu tahun yang lalu," ujar dia. Sementara itu, Sri Sultan menyambut baik kunjungan Giverin ke DIY.
Menurut Sultan, memang ada kerja sama yang seharusnya terjalin dengan Norwegia, namun terkendala pandemi. "Saya sampaikan, kalau salah satu investor dari Norwegia memang mau investasi di Yogyakarta di bidang perikanan, tapi karena terus pandemi ya sampai sekarang belum bisa (terwujud)," kata Sultan HB X.