Jakarta (ANTARA) - Ribuan pelari akan berbaris untuk mengikuti maraton Beijing pada November setelah jeda dua tahun karena COVID, kata penyelenggara, saat acara-acara olahraga secara bertahap kembali ke China.
Negara berpenduduk paling padat itu telah membatalkan hampir semua kompetisi olahraga internasional sejak COVID merebak pada 2019, dengan Olimpiade Musim Dingin Beijing pada Februari tahun ini adalah pengecualian yang langka.
Seperti dilansir AFP, Rabu, penyelenggara lomba mengatakan Selasa bahwa 30.000 pelari akan bisa ambil bagian dalam lomba sejauh 42 kilometer melalui ibu kota tersebut pada 6 November namun hanya penduduk Beijing yang bisa mendaftar.
Baca juga: Pelari Kipchoge pertajam rekor dunia di Berlin Marathon
Baca juga: London Marathon 2023 tawarkan opsi gender
China adalah ekonomi utama terakhir yang menganut kebijakan nol COVID dengan membasmi wabah virus lewat kebijakan penutupan cepat, pemeriksaan massal dan karantina yang lama.
Kejuaraan dunia tenis meja beregu dimulai Jumat lalu di kota Chengdu, meskipun pesertanya harus tinggal dalam "lingkaran tertutup", dan diumumkan pekan lalu bahwa China akan menjadi tuan rumah kejuaraan akhir musim World Tour Finals bulu tangkis pada Desember.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56