Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan sebanyak 158 ribu ternak telah divaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga pertengahan November 2022 .
"Total ternak yang telah divaksin PMK 158 ribu dari total target 182 ribu ekor," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman di Praya, Rabu.
Ia mengatakan, vaksin PMK tetap tersedia atau tidak ada persoalan, sehingga pelayanan vaksinasi PMK terus dilakukan dengan harapan bisa tuntas pada Desember 2022. "Akhir tahun ini bisa tuntas," katanya.
Jenis vaksin yang diberikan cukup peka, sehingga petugas juga menyiapkan vitamin gratis bagi ternak yang telah divaksin, sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh ternak. Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik, ketika sapinya lemas setelah divaksin. "Kami juga menyiapkan vitamin," katanya.
Pihaknya juga tidak melayani vaksinasi PMK terhadap ternak bunting untuk menjaga kesehatan ternak. Para peternak juga dihimbau tetap menjaga kebersihan kandang, sehingga ternak tetap sehat. "Ternak bunting untuk sementara tidak divaksin PMK," katanya.
Sementara itu, tidak ada kasus baru PMK sehingga pasar hewan di Lombok Tengah tetap dibuka untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Pasar hewan tetap dibuka," katanya.
Total kasus PMK di Lombok Tengah sejak Mai hingga Oktober 202 sebanyak 32 ribu kasus dan telah sembuh, setelah dilakukan pengobatan dan penyemprotan disinfektan serta pemberian vaksinasi PMK. Sedangkan total ternak yang mati atau dipotong paksa dampak wabah PMK itu sebanyak 27 ekor.