Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjalin kerja sama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang guna mewujudkan kelurahan unggul di kota setempat.
"Kerja sama ini merupakan sejarah bagi Kota Kupang, karena membawa model pembangunan baru yang didasari inovasi dan kreativitas melalui kolaborasi untuk menjadikan kelurahan di Kota Kupang unggul," kata Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh di Kupang, Jumat.
Ia mengatakan lembaga pendidikan perguruan tinggi seperti Undana dengan 35 ribu mahasiswa serta 886 dosen dan 458 tenaga pendidik yang tersebar di 57 program studi akan menjadi penopang utama bagi pemerintah Kota Kupang dalam membangun daerah ini.
Menurut dia, seluruh persoalan di masyarakat harusnya melalui kajian dan riset oleh akademisi sebelum dirumuskan melalui program-program untuk menyelesaikan persoalan yang ada dalam masyarakat. Dia mengemukakan dengan adanya kerja sama ini, para camat serta lurah dan 386 RW dan 1.339 RT akan menjadi mitra lembaga perguruan tinggi, termasuk Undana.
Ia berharap para pimpinan perangkat daerah di tingkat kecamatan dan kelurahan untuk membangun komunikasi teknis dengan para akademisi dari Undana tanpa ada sekat guna mencari solusi dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat dan membutuhkan kajian dari perguruan tinggi.
Menurut mantan Kepala Biro Umum Setda Provinsi NTT itu, kerja sama tersebut untuk kurun waktu selama tiga tahun, hingga masing-masing kelurahan menemukan potensi unggulan yang menjadi ciri khas untuk dikembangkan. “Metode ini akan menjadi pola pendekatan pembangunan yang diimplementasikan oleh kabupaten lain di NTT,” kata George Melkianus Hajdoh.
Baca juga: PLN alirkan listrik hotel bintang empat pertama di Tambolaka
Baca juga: BPBD NTT sebut 396 rumah rusak akibat benca
George mengajak Undana sebagai bagian dari Kota Kupang untuk terlibat dalam program-program prioritas Pemkot Kupang, seperti penanganan stunting dan pengendalian inflasi. Menurutnya, Pemkot Kupang telah melakukan pendataan kurang lebih 1.000 hektare lahan kosong, baik milik pemerintah, swasta maupun perorangan yang akan digarap untuk ditanami kelor, sorgum serta tanaman hortikultura, seperti cabai, bawang dan tomat yang sering menjadi pemicu inflasi.
"Untuk itu saya berharap Undana dengan seluruh kekuatannya terlibat dalam program pertanian perkotaan tersebut. Saat ini FKIP Undana mulai kerja sama dengan Pemkot Kupang lewat program Lopo Pintar dan pembentukan klub Bahasa Inggris di sekolah-sekolah dalam membantu siswa/siswi yang mengalami perlambatan dalam belajar, karena pandemi COVID-19," kata George.