Pemprov NTB upayakan terminal haji segera rampung

id Terminal haji di BIL, percepat pembangunan, anggaran

"Sebenarnya pengalokasian anggarannya sampai 2014, sehingga baru bisa digunakan pada musim haji 2015, namun sedang diupayakan agar teralokasi dalam APBD perubahan 2013 agar segera rampung, dan dapat digunakan pada musim haji 2014," kata Kepala Dinas
Mataram (Antara Mataram) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengupayakan pembangunan terminal haji di Bandara Internasional Lombok (BIL) segera rampung, agar dapat dimanfaatkan pada musim haji 2014.

"Sebenarnya pengalokasian anggarannya sampai 2014, sehingga baru bisa digunakan pada musim haji 2015, namun sedang diupayakan agar teralokasi dalam APBD perubahan 2013 agar segera rampung, dan dapat digunakan pada musim haji 2014," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB Ridwan Syah, di Mataram, Sabtu.

Ia mengatakan, upaya percepatan pembangunan terminal haji di BIL itu sudah dikoordinasikan dengan komisi terkait di DPRD NTB, dan direspons dengan baik.

Karena itu, sedang dikoordinasikan lebih lanjut agar anggaran pembangunan terminal haji itu untuk tahun anggaran terakhir di 2014, dapat teralokasi dalam perubahan APBD 2013.

"Mudah-mudahan bisa disetujui dalam APBD Perubahan 2013, sekitar Rp2 miliar atau Rp3 miliar untuk pembangunan jalan dari terminal haji ke lokasi parkir pesawat pengangkut calon jamaah haji," ujarnya.

Pengalokasian anggaran pembangunan terminal haji di BIL sejak 2011 yakni sebesar Rp7,672 miliar lebih, setelah ada penambahan anggaran sebesar Rp400 juta, terkait spesifikasi pekerjaan lapangan yakni proyek bangunan terminal.

Pada 2012 dialokasikan sebesar Rp1,4 miliar untuk peralatan dan fasilitas pendukung terminal haji itu.

Pada 2013 dialokasikan lagi sebesar Rp1,7 miliar untuk pembangunan mushola, dan gudang penyimpanan bagasi.

"Direncanakan tahun anggaran 2014 dialokasikan sebesar Rp3 miliar untuk pembangunan jalan dari terminal haji menuju lokasi parkir pesawat haji, sepanjang 900 meter. Itu yang mau dialokasikan pada APBD perubahan 2013," ujarnya.

Menurut Ridwan, meskipun pembangunan terminal haji beserta sarana-prasarana pendukungnya belum rampung, penggunaan embarkasi dan debarkasi haji Lombok tetap terlaksana tanpa hambatan berarti.

Segala urusaan Jamaah Calon Haji (JCH) NTB seperti pengecekan administrasi, paspor, dan pemeriksaan kesehatan, masih dilakukan di kawasan Asrama Haji NTB, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari BIL.

Dari Asrama Haji NTB di Mataram itu, para JCH diangkut menggunakan bus khusus langsung ke pintu pesawat yang parkir di apron Bandara Internasional Lombok, atau tidak melewati jalur penumpang umum di bandara Lombok.

"Apalagi, musim haji tahun ini pun pemanfaatan embarkasi dan debarkasi haji Lombok baru untuk JCH asal NTB, karena JCH asal Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) masih melalui embarkasi haji Djuanda, di Surabaya, Jawa Timur," ujarnya.

Pada musim haji 2012, untuk pertama kalinya pemberangkatan JCH asal NTB ke Tanah Suci Mekkah, langsung dari Bandara Lombok, tanpa harus melalui embarkasi haji Djuanda, di Surabaya, Jawa Timur, karena NTB sudah memilik embarkasi dan debarkasi di Lombok.

Namun, pesawat itu masih harus singgah di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat, guna mengisi bahan bakar, sebelum bertolak ke Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah.

Tahun ini, merupakan kali kedua pemanfaatan embarkasi dan debarkasi haji di Lombok, dan JCH asal Bali dan NTT masih melalui embarkasi dan debarkasi haji Djuanda.

Embarkasi dan debarkasi haji di Lombok, ditetapkan Menteri Agama Surya Dharma Ali dalam Surat Keputusan Nomor 71 Tahun 2012, tentang Penetapan Embarkasi-Debarkasi Haji Tahun 1433 H/2012 M, yang diterbitkan pada 29 Mei 2012.

Menteri Agama juga menerbitkan Surat Keputusan Nomor 70 Tahun 2012 tentang Penetepan Pelaksana Angkutan Jamaah Haji, yakni PT Garuda Indonesia, dan Saudi Arabia Airlines.

Namun, pascapenetapan embarkasi dan debarkasi haji itu, Pemprov NTB dan Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, dituntut untuk memperluas asrama haji, agar lebih representatif.

Diupayakan asrama haji NTB dapat menampung dua kloter besar yakni sebanyak 1.200 orang sesuai syarat penetapan embarkasi haji penuh.

Sementara ini, kapasitas tampung Asrama Haji NTB mencapai 500 orang, namun sedang dilakukan pembangunan gedung tambahan. (*)