DPRD NTB perjuangkan rute penerbangan Labuan Bajo-Lombok

id Rute penerbangan Labuan Bajo-Lombok, DPRD NTB perjuangkan

"Kami sedang lobi dengan manajemen Garuda agar ada penerbangan dari Labuan Bajo ke Lombok dan sebaliknya, agar banyak wisatawan yang datang ke wilayah NTB," kata Sekretaris Komisi II DPRD NTB Mori Hanafi.
Mataram (Antara Mataram) - Komisi II DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah memperjuangkan rute penerbangan Labuan Bajo (Flores) ke Lombok, dengan melibatkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airways.

"Kami sedang lobi dengan manajemen Garuda agar ada penerbangan dari Labuan Bajo ke Lombok dan sebaliknya, agar banyak wisatawan yang datang ke wilayah NTB," kata Sekretaris Komisi II DPRD NTB Mori Hanafi, di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan, Labuan Bajo yang berada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), belakangan ini banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, karena didukung rute penerbangan Denpasar-Labuan Bajo.

Wisatawan mancanegara yang berada di Labuan Bajo, dapat diarahkan untuk bepergian ke Pulau Lombok dan daerah wisata lainnya di wilayah NTB, jika telah ada rute penerbangan Labuan Bajo-Lombok.

Karena itu, Komisi II DPRD NTB bersama-sama Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB, berupaya melobi manajemen Garuda agar dapat merealisasikan rute Labuan Bajo-Lombok itu.

"Tampaknya rute itu memungkinkan dilayani Garuda, karena saat ini Garuda tengah berupaya mendatangkan pesawat baling-baling (propeller). Dengar-dengar memang Garuda sudah melirik rute Labuan Bajo-Lombok sehingga kami lobi untuk mempercepat realisasinya," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar mengatakan bahwa pihaknya tengah berupaya mendatangkan 25 pesawat baling-baling secara bertahap hingga tiga atau empat tahun ke depan.

Beberapa unit pesawat baling-baling itu akan tiba di Tanah Air pada akhir tahun ini, dan pesawat itu akan diprioritaskan untuk penerbangan ke bandara yang telatif kecil, atau dengan landasan yang pendek.

Pesawat turboprop baling-baling jenis ATR 72-600dengan kapasitas 72 seat itu juga akan digunakan untuk "feeder", tetapi belum dipastikan pihak mana yang akan mengoperasikan pesawat baling-baling itu.

"Antara Citilink dan Garuda, nanti kita lihat," ujar Emirsyah

Sejauh ini, Garuda telah melayani rute penerbangan Jakarta-Lombok, Surabaya-Lombok, Denpasar-Lombok menggunakan pesawat Boeing 737, dan rute Makassar-Lombok menggunakan pesawat jenis CRJ 1000 NextGen dengan Bombardier Aerospace, yang dibeli oleh Garuda Indonesia dari perusahaan pembuat pesawat asal Kanada Bombardier.

Pengoperasian pesawat tersebut sejalan dengan program pengembangan dan ekspansi yang terus dilakukan Garuda, khususnya pada pasar domestik dan regional jarak pendek yang memiliki density tinggi.

Layanan jasa transportasi udara oleh Garuda itu merupakan bagian dari kewajiban mendukung implementasi program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor V (mencakup NTB, Bali dan NTT).

Koridor V MP3EI itu menekankan pada pengembangan pariwisata dan pendukung pangan nasional.

Upaya nyata yang harus dilakukan terkait implementasi program MP3EI Koridor V itu yakni peningkatan konektivitas antardaerah, antarpulau dan antarnegara. (*)