Disperinkop Mataram melatih pembuatan kue kering kepada 30 pelaku UMKM

id UMKM,Mataram,Diskop

Disperinkop Mataram melatih pembuatan kue kering kepada 30 pelaku UMKM

Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, antusias mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan kue kering yang dilaksanakan Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UMK Kota Mataram. ANTARA/HO

Mataram (ANTARA) - Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan pelatihan pembuatan kue kering kepada 30 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan keterampilannya.

"Selain itu, diharapkan UMKM yang digeluti semakin berkembang, sehingga dapat membantu perekonomian keluarga," kata Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMK (Disperinkop UKM) Kota Mataram Lalu Fatwir Uzali di Mataram, NTB, Rabu.

Dikatakan, kegiatan pelatihan UMKM ini direncanakan berlangsung setiap bulan sampai akhir 2023. Untuk sasaran pesertanya merupakan ibu-ibu dan pelaku UMKM dari 50 kelurahan se-Kota Mataram.

Untuk tahap pertama, kegiatan pelatihan UMKM berupa pembuatan aneka kue kering yang bisa dijual dan dipasarkan, sudah berlangsung selama empat hari.

"Kegiatan pelatihan sudah kita mulai minggu lalu, peserta dari kalangan ibu-ibu yang usia produktif yakni 20-30 tahun sebanyak 30 orang. Kita harapkan nantinya mereka bisa mengembangkan usaha baru seperti kue kering di rumah," katanya.

Menurutnya, selain dilatih membuat kue kering, peserta juga dilatih cara mengemas, menyajikan hingga promosi produk agar bisa terjual maksimal.

"Kita juga membantu mereka yang minta dibuatkan branding produk model foto, agar bisa masuk di website UMKM," katanya.

Fatwir berharap melalui kegiatan tersebut bisa memberi dampak terutama untuk peningkatan kesejahteraan keluarga dengan memperoleh keuntungan dari produk yang dijual.

"Pelatihan ini kita harapkan bisa memberi manfaat, dengan keterampilan yang dimiliki UMKM dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga," katanya.

Lebih jauh, Fatwir menambahkan para peserta antusias mengikuti setiap sesi pelatihan dengan serius. Peserta juga terlibat aktif untuk bertanya dan berkomunikasi dengan para tutor yang dihadirkan.