Bantul, DIY (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut bahwa industri kreatif yang di dalamnya terdapat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mempunyai daya saing internasional.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Jumat, mengatakan, Kabupaten Bantul sering menjadi representasi negara di dalam persaingan tingkat internasional. "Event-event dan kompetisi internasional itu sering menunjuk Bantul untuk mewakili negara, seperti Jiffina (Jogja Internasional Furniture and Craft Fair Indonesia) itu 80 persen ditopang pengusaha Bantul, artinya Bantul memiliki daya saing, tidak hanya berkompetisi dengan daerah lain, tapi internasional," katanya.
Beberapa industri kreatif di Bantul yang memiliki daya saing di antaranya produk kerajinan kayu, kerajinan kulit, anyaman, kerajinan gerabah dan keramik, kemudian ada kerajinan batik yang sudah menjadi warisan budaya Indonesia. "Hari ini kita sedang memasuki era kompetisi, tidak hanya antardaerah, tapi antarbangsa," katanya.
Bupati juga mengatakan, beberapa waktu lalu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menunjuk Bantul untuk berbicara di forum internasional tentang pembangunan desa, bagaimana membangun desa, membangun kelurahan secara efektif.
"Itu karena Bantul dinilai indeks desa membangunnya sangat tinggi, kemampuan keuangan desa/kelurahan kita sangat tinggi, karena di samping ADD (alokasi dana desa), dana desa, pendapatan asli desa, kita punya BKK (bantuan keuangan khusus), program pemberdayaan masyarakat desa (P2MD), punya dikal (dana insentif kelurahan)," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi hargai pengembangan tenun di Jembrana
Baca juga: Kearifan lokal dongkrak pariwisata dan industri kreatif
Bupati juga mengatakan pemkab akan terus membangun kemampuan kemandirian kelurahan, walaupun risikonya akan mengalihkan beberapa alokasi di pemerintah daerah untuk diserahkan sebagian kewenangan itu kepada kelurahan beserta anggaran.
"Ini perlu kita ambil, karena kita ingin memutus rantai manajemen yang terlampau panjang, misalnya dalam mengatasi persoalan sampah, penanggulangan stunting, termasuk sektor ekonomi kreatif itu kelurahan bisa dilibatkan," katanya.
Berita Terkait
IFC sambut positif adanya Kementerian Ekonomi Kreatif
Jumat, 25 Oktober 2024 4:33
CIMB Niaga mendorong industri kreatif di Ubud Writer
Kamis, 24 Oktober 2024 6:07
Telkomsel Awards 2024 segera hadir untuk rayakan prestasi talenta inspiratif Indonesia
Selasa, 9 Juli 2024 17:59
Kekuatan ekonomi negara menuju optimalisasi kreativitas
Kamis, 16 Mei 2024 19:32
Ingat!! Kemajuan industri film nasional didukung pemerataan bioskop
Sabtu, 10 Februari 2024 6:42
Tahun ini, Industri film Indonesia diprediksi sedot 60 juta penonton
Sabtu, 10 Februari 2024 6:14
Graha Yowana Suci Denpasar membuka pendaftaran tenant industri kreatif
Kamis, 4 Januari 2024 20:03