Pencarian korban hilang akibat KMP Munawar tenggelam dihentikan

id Pencarian korban hilang akibat KMP Munawar tenggelam dihentikan

Pencarian korban hilang akibat KMP Munawar tenggelam dihentikan

Pencarian korban KMP Munawar Ferry yang tenggelam di perairan Selat Alas, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (3/1) dihentikan mulai Kamis(9/1). (Ilustrasi kapal tenggelam)

"Pencarian hari ini merupakan pencarian hari ketujuh, kemungkinan sore ini pencarian korban KMP Munawar akan berakhir," kata Manager Operasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Kayangan M Yasin.
Mataram (Antara Mataram) - Pencarian korban KMP Munawar Ferry yang tenggelam di perairan Selat Alas, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (3/1) dihentikan mulai Kamis.

"Pencarian hari ini merupakan pencarian hari ketujuh, kemungkinan sore ini pencarian korban KMP Munawar akan berakhir," kata Manager Operasional  Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Kayangan M Yasin ketika dihubungi dari Mataram.

Menurut dia, seluruh tim pencari korban KMP Munawar Ferry, baik dari tim SAR maupun tim Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairut) akan ditarik dan menghentikan pencarian korban, jika hingga sore tidak ada tanda-tanda diketemukannya korban.

Sampai saat ini korban tenggelamnya KMP Munawar Ferry yang dilaporkan hilang ke posko DVI Pelabuhan Kayangan berjumlah enam orang. Korban tersebut di antaranya Adnan (62), Panji Bima (20),Inaq Qalsum (50), Murni (35), Rizki (2) dan Nadia (10).

Yasin mengatakan, sebelumnya ada tujuh orang penumpang KMP Munawar ferry yang dilaporkan hilang. Namun setelah hari berikutnya dicek, korban atas nama Hujrin (35) yang dilaporkan keluarganya telah hilang, diketemukan sudah berada di rumahnya.

Sementara itu, Kordinator Pos SAR Kayangan sekaligus Perwira Oprasi Lapangan Putu Arga Sujarwadi mengatakan, sesuai dengan SOP pencarian jika sampai tujuh hari dilakukan pencarian dan tidak ditemukan tanda-tanda diketemukannya korban, maka operasi bisa dihentikan.

Sejauh ini, janjut dia, pencarian sudah dilakukan secara maksimal dan sudah sesuai SOP. Hanya saja, penyelaman batal dilakukan disebabkan karena KMP Munawar Ferry posisinya telah bergeser dan tidak bisa terdeteksi. Selain itu jalur penyeberangan Selat Alas yang padat, menjadi pertimbangan dibatalkan penyelaman hari ketujuh ini.

"Selat Alas adalah daerah yang memiliki palung laut dan arus bawah laut yang deras. Sehingga akan membahayakan personel jika dipaksakan menyelam," kata Putu.

KMP Munawar Ferry tenggelam pada Jumat (3/1) dini hari sekitar pukul 04.00 di Selat Alas. Menurut informasi dari sejumlah penumpang yang selamat, sejak berangkat dari Pelabuhan Kayangan, KMP Munawar Ferry sudah diketahui mengalami kebocoran, karena penumpang melihat genangan air di bagian dek kapal.

Akibat tenggelamnya KMP Munawar Ferry, kendaraan bermotor yang diangkut kapal meliputi enam truk, empat mobil jenis `pick-up`, delapan minibus dan 15 sepeda motor tidak dapat diselamatkan dan turut tenggelam bersama kapal ke dasar Selat Alas. (*)