Pertamina menggandeng DLH Lombok Tengah inisiasi Kampung Hijau Bank Sampah

id Pertamina Patra Niaga,Program Pertamina Hijau,Kampung Hijau Bank Sampah,Lombok Tengah

Pertamina menggandeng DLH Lombok Tengah inisiasi Kampung Hijau Bank Sampah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Tengah, Mohammad Amir Ali, bersama Operation Head DPPU BIL, I Nyoman Ana, meresmikan lahan dan rumah kompos serta rumah budidaya maggot Bank Sampah Al Haqiqi di Dusun Reak I, Desa Tanak Awu, Lombok Tengah, NTB. (ANTARA/HO-Pertamina)

Mataram (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melalui Pertamina DPPU Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) menginisiasi program Kampung Hijau Bank Sampah Al Haqiqi dengan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Operation Head DPPU BIL, I Nyoman Ana menjelaskan program Kampung Hijau Bank Sampah Al Haqiqi sebagai bagian dari program Pertamina Hijau.

"Pertamina Hijau merupakan salah satu pilar program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina yang memiliki konsentrasi pada bidang kegiatan pelestarian lingkungan," katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Mataram, Selasa.

Bersama DLH Kabupaten Lombok Tengah, Pertamina DPPU BIL meresmikan lahan dan rumah kompos serta rumah budidaya maggot Bank Sampah Al Haqiqi di Dusun Reak I, Desa Tanak Awu, Lombok Tengah.

Nyoman Ana mengatakan Bank Sampah Al Haqiqi merupakan program Kampung Hijau Pertamina DPPU BIL yang sudah masuk tahun ketiga pembinaan bersama Pertamina pada tahun ini.

Total dana yang dikeluarkan untuk menjalankan program Bank Sampah Al Haqiqi pada 2022 mencapai Rp140 juta, dan senilai Rp400 juta untuk program Pertamina Hijau di area DPPU BIL.

Sementara untuk keseluruhan dana yang sudah disalurkan untuk program Pertamina Hijau bidang pelestarian lingkungan di wilayah kerja PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, mencapai Rp3,7 miliar pada 2022.

Nyoman Ana menambahkan program Kampung Hijau Bank Sampah Al Haqiqi merupakan wujud dukungan Pertamina DPPU BIL kepada Pemerintah Provinsi NTB, khususnya Kabupaten Lombok Tengah dalam upaya penanganan sampah.

"Kami akan terus berupaya dalam pengembangan dan pembinaan program hingga akhirnya nanti program ini exit dan dapat direplikasikan ke daerah lainnya," ujarnya.

Kepala DLH Kabupaten Lombok Tengah, Mohammad Amir Ali mengatakan program Kampung Hijau Bank Sampah Al Haqiqi yang terintegrasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) melakukan pengelolaan sampah organik rumah tangga yang nantinya akan dimanfaatkan menjadi pakan maggot dan pupuk organik, baik padat maupun cair.

Maggot menjadi pakan bagi ternak sedangkan pupuk menjadi sumber utama penyuburan tanah pertanian yang digarap oleh KWT Al Haqiqi.

Selain itu, setelah bank sampah ini dikembangkan, area pengolahan sampah lebih tertata rapi. Seperti ada ruang kompos, ruang maggot, dan ruang kesekretariatan.

"Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Pertamina DPPU BIL yang telah mendukung warga dalam upaya pengelolaan sampah. Sehingga sampah yang berasal dari rumah tangga dapat diolah dengan baik dan dapat dimanfaatkan kembali sehingga memiliki nilai jual seperti dengan melakukan pembudidayaan maggot BSF," katanya.

Mohammad juga menyerahkan piagam penghargaan dari Bupati Lombok Tengah kepada Pertamina DPPU BIL atas kontribusinya dalam pelaksanaan program TJSL di Kabupaten Lombok Tengah.

Sementara itu, Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani menjelaskan pelaksanaan program TJSL Pertamina sejalan dengan penerapan environment, social & governance (ESG) dan sustainability development goals (SDGs) dengan semangat energizing community.

Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program TJSL terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan.

"Pelaksanaan program Kampung Hijau Bank Sampah Al Haqiqi ini kami laksanakan sesuai dengan arahan Kementerian BUMN untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan tentang penanganan perubahan iklim, kehidupan sehat dan sejahtera, serta pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Kami harap program TJSL ini mampu meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan bagi masyarakat sekitar," kata Deden.