Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengingatkan para petani untuk lebih banyak menanam tanaman hortikultura yang tidak membutuhkan air banyak selama daerah ini dilanda kekeringan ekstrem akibat El Nino.
"Berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa pada tahun 2023 akan berlangsung kekeringan akibat El Nino sehingga berdampak pada keterbatasan air untuk kebutuhan pertanian," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur Lecky Frederich Koli di Kupang, Rabu.
Lecky Frederich Koli mengatakan hal itu terkait antisipasi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam menghadapi ancaman kekeringan yang melanda provinsi berbasis kepulauan ini yang berdampak pada terjadinya gagal tanam.
Menurut dia keterbatasan air untuk usaha pertanian dapat dipastikan akan terjadi saat NTT dilanda El Nino karena pada saat musim kemarau menjadi sangat kering sehingga persediaan air sangat terbatas dan tidak memungkinkan bagi petani untuk mengembangkan usaha pertanian yang membutuhkan air banyak.
Baca juga: Disnakertrans beri pelatihan kerja dukung ketahanan pangan
Baca juga: Dishanpang Kalteng-ANTARA sinergi wujudkan ketahanan pangan daerah
Ia mengatakan dalam kondisi kekeringan akibat El Nino tentu kegiatan menanam harus tetap dilakukan sehingga ekonomi masyarakat petani tetap menggeliat. Dalam kondisi kekeringan yang panjang dengan kondisi air yang terbatas maka pilihan komoditas yang dikembangkan agar komoditas-komoditas yang tidak terlalu banyak membutuhkan air.
"Para petani di NTT harus memperbanyak tanaman jagung, sorgum serta sayur-sayuran yang merupakan komoditas yang selama ini terus didorong untuk banyak ditanam para petani di NTT karena merupakan instrumen ketahanan pangan dalam menghadapi apabila terjadi krisis pangan. Tanaman-tanaman tersebut juga tidak membutuhkan air yang banyak," kata Lecky Frederich Koli .
Menurut dia komoditas-komoditas seperti jagung dan sorgum memiliki nilai ekonomis untuk mengisi komoditas lain yang tidak ada produksi sebagai dampak dari terjadinya El Nino serta menjaga ketahanan pangan nasional.
Berita Terkait
BMKG ingatkan masyarakat NTT waspada angin kencang
Rabu, 8 Mei 2024 19:37
PLN targetkan SMK di Ruteng sebagai pusat pengembangan motor listrik di NTT
Rabu, 8 Mei 2024 17:08
PLTP Ulumbu Eksisting NTT serap tenaga kerja lokal hingga 97 persen
Selasa, 7 Mei 2024 22:06
Kemensos-Disdukcapil mendata kependudukan ODGJ di Sumba Timur NTT
Jumat, 3 Mei 2024 4:50
DJP Nusra catat kepatuhan SPT di NTT capai 97 persen
Kamis, 2 Mei 2024 11:33
Satu kapal wisata di Labuan Bajo NTT terbakar
Kamis, 2 Mei 2024 11:21
Ketua KPU Mabar NTT meminta masyarakat dan pers kawal tahapan Pilkada
Rabu, 1 Mei 2024 7:30
KPU Sumba Barat sebut pendaftar PPK 73 orang
Selasa, 30 April 2024 15:25