Mataram (ANTARA) - Empat kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dilanda bencana banjir sejak Sabtu dan Minggu, akibat hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah itu.
Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ruslan Abdul Gani saat dihubungi dari Mataram, Minggu mengatakan bencana banjir dan angin kencang yang terjadi di empat kabupaten dan kota itu akibat cuaca ekstrem yang menyelimuti wilayah itu.
"Ada empat daerah yang terdampak cuaca ekstrem, yakni Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu," ujarnya.
Baca juga: 7 Kelurahan di Kota Bima diterjang banjir
Baca juga: Satu rumah hanyut dan jalan provinsi NTB rusak akibat banjir di Bima
Ia mengatakan berdasarkan laporan sementara untuk Kabupaten Sumbawa, banjir menerjang dua kecamatan, yakni Empang dan Terano. Dengan jumlah terdampak sebanyak 3.437 KK atau 10.137 jiwa.
Di Kecamatan Empang terjadi di delapan desa, yakni Desa Empang Atas dengan warga terdampak sebanyak 822 kepala keluarga (KK) atau 2779 jiwa.
Di Desa Empang Bawa dengan warga terdampak 892 KK atau 2.549 jiwa, Desa Bunga Eja 306 KK atau 932 jiwa, Desa Ongko 185 KK atau 556 jiwa, Desa Pemanto 60 KK atau 144 jiwa, Desa Jotang 90 KK atau 262 jiwa, Desa Gapit 85 KK atau 243 jiwa dan Desa Jotang Beru 16 KK atau 48 jiwa.
Kecamatan Tarano terjadi di Desa Banda dengan warga terdampak 330 KK atau 900 jiwa Desa Bantulanteh dengan 125 KK atau 250 jiwa, Desa Labuhan Bontong dengan warga terdampak sebanyak 526 KK atau 1.474 jiwa.
Cuaca ekstrem, empat kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa dilanda banjir
akibat hujan lebat disertai angin kencang