Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan di 2023, salah satunya aset yang ditargetkan tumbuh single digit pada 2023. “Kita punya profit juga kita estimate tumbuh single digit dibandingkan 2022. Harapannya kita juga menjaga NPL sebesar 0,00 persen,” kata Ananta dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Ia menyebutkan Non Performing Loan (NPL) SMF pada 2022 hanya sebesar 0,0013 persen yang diharapkan dapat terjaga di 2023. Untuk mencapai target tersebut dengan mengembangkan kegiatan usaha dalam rangka perluasan mandat untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal layak, memperkuat pendanaan melalui kerja sama dengan lembaga dalam maupun luar negeri, dan berkoordinasi dengan stakeholder ekosistem perumahan lain.
Di samping itu, SMF juga akan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan memperkuat internal perseroan dengan mendigitalisasi proses bisnis, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan memperkuat manajemen risiko serta tata kelola yang baik.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo mengatakan SMF akan meningkatkan pendapatan pada 2023 dengan memperbanyak lembaga keuangan yang bisa memanfaatkan dana SMF.
“Kita melihat perekonomian sudah mulai bergulir, sudah mulai tumbuh. Tahun ini, lembaga keuangan kelihatannya juga sudah punya target lebih tinggi dari tahun lalu, jadi harapannya kebutuhan pendanaan dari SMF juga semakin besar,” katanya.
Baca juga: Ketahanan keuangan jadi fondasi para pekerja terus produktif
Baca juga: KPK pastikan Rafael sudah terima surat undangan klarifikasi
Pada tahun 2022 pendapatan dan laba bersih SMF turun masing-masing sebesar Rp500 miliar dan Rp42 miliar karena penurunan penyaluran kredit komersial. Sementara penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah sesuai dengan target.
“Jadi di 2022 lalu, SMF tetap bisa mencapai target khususnya untuk KPR FLPP, bahkan lebih. Tapi untuk komersial, itu cukup challenging. Itu kenapa terjadi penurunan kinerja keuangan kita di 2022,” katanya.