Ruang kreatif seni budaya Mataram segera dimanfaatkan

id Ruang,Kreatif,Mataram,ampenan

Ruang kreatif seni budaya Mataram segera dimanfaatkan

Sejumlah kendaraan melintas di pojok gedung ruang kreatif yang disiapkan Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara, di kawasan Kota Tua Ampenan. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, ruang kreatif di kawasan Kota Tua Ampenan sebagai tempat kegiatan pembinaan dan pementasan seni budaya baik lokal maupun modern segera dimanfaatkan.

"Jika tidak ada kendala, kami targetkan sekitar Agustus-September 2023, ruang kreatif tersebut sudah bisa dimanfaatkan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Kamis.

Dikatakan, untuk bisa mengejar target pemanfaatan ruang kreatif itu, Dispar Kota Mataram sudah mengalokasikan anggaran Rp200 juta untuk merampungkan tahapan penataan gedung ruang kreatif.

"Gedung itu tinggal kita lengkapi dengan jendela, pintu, talang air, serta pembersihan dan cat di bagian dalamnya. Insya Allah kita usahakan pas HUT Kota Mataram 31 Agustus bisa dimanfaatkan," katanya.

Dikatakan, pemanfaatan ruang kreatif ini akan menjadi satu kesatuan dengan penataan Taman Jangkar Kota Tua Ampenan, karena berbagai atraksi kesenian dan budaya yang akan digelar masyarakat dilaksanakan di badan jalan.

Baca juga: TWC lakukan kajian kunjungan wisata naik Candi Borobudur
Baca juga: Mataram bangun kampung wisata budi daya ikan air tawar


"Badan jalan antara Taman Jangkar dan gedung ruang kreatif akan kita tutup, sehingga para seniman dan budayawan bisa menggelar berbagai kegiatan dan atraksi secara berkala," katanya.

Sedangkan di dalam gedung, akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pelatihan bagi pelaku ekonomi kreatif atau usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk peningkatan kualitas, kuantitas, termasuk manajemen pelaku usaha. "Pelatihan misalnya terkait pengolahan, kemasan, promosi, termasuk pengelolaan manajemen keuangan," katanya.

Sementara untuk pengawasan pemanfaatan ruang kreatif tersebut, kata Denny, akan diminta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ampenan sebagai penanggung jawab. Pasalnya, ruang kreatif tersebut tidak disewakan. "Masyarakat yang ingin menggunakan ruang kreatif, bisa berkoordinasi dengan Pokdarwis untuk pembuatan jadwal agar tidak berbenturan," katanya.