Otorita IKN dan Tony Blair bahas fokus pengembangan IKN

Jakarta (ANTARA) - Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara Bambang Susantono bersama mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair membahas fokus pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). "Salah satu fokus IKN untuk membangun dengan lebih memperhatikan dan menjaga lingkungan hidup. IKN memiliki peta jalan untuk reforestasi," ujar Bambang dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Ia menyebutkan, pihaknya juga menjalankan amanat Presiden untuk membangun dengan tetap menjaga lingkungan secara ketat, termasuk untuk menebang pohon hanya seperlunya saja, serta menjaga harmoni dengan komunitas dan biodiversitas yang sudah ada di sana.

Selain itu, IKN akan mengembangkan potensi investasi dalam jangka pendek dan jangka panjang, antara lain dengan mengembangkan potensi di sektor pendidikan dan kebudayaan. Bambang menyadari bahwa sektor pendidikan dan kebudayaan memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi. Oleh karena itu OIKN akan mendorong pengembangan sektor pendidikan di IKN dengan mengundang berbagai institusi pendidikan internasional.

Selain itu, OIKN juga akan mendorong berkembangnya aspek kesenian dan kebudayaan di IKN dengan belajar dari pusat-pusat kebudayaan di Inggris. "Seni dan budaya adalah elemen penting yang dapat memberikan 'ruh' yang menyenangkan dalam sebuah kota, dan oleh karenanya kami sejak awal memulai kerja sama untuk mengembangkan aspek ini, termasuk dengan Inggris melalui Sir Tony Blair," kata Bambang.

Baca juga: Sebanyak 10 perusahaan Malaysia kaji berinvestasi di IKN
Baca juga: Perencanaan wilayah di sekitar IKN penting diperhatikan

Bambang menerima kunjungan Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair di Kantor Otorita Ibu Kota Nusantara Jakarta. Dalam pertemuan itu, dirinya membahas perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sejumlah fokus pengembangannya. Bambang mengungkapkan bahwa pertemuan ini sejalan dengan semangat IKN untuk menjalin kemitraan internasional dalam membangun kota yang nyaman dihuni dan dicintai.