Mataram (ANTARA) - Ketua Dekranasda Nusa Tenggara Barat, Niken Saptarini Zulkieflimansyah menegaskan keikutsertaan mereka di Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) 2023 tidak lain untuk mendorong dan menjadikan wilayah itu menjadi kiblat fesyen muslim di Indonesia.
"Alhamdulillah, kami terus melakukan terobosan dalam mendukung dan mempromosikan tenun NTB di kancah nasional hingga internasional," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan keikutsertaan NTB di ajang festival busana berskala internasional itu dinilai sangat efektif dalam mendorong pengembangan dan pemasaran wastra NTB. Karena menurutnya, kain tenun NTB memiliki daya tarik tersendiri di kalangan pelaku fesyen sehingga telah mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Muffest ini, lanjut Niken, Dekranasda NTB ikut serta dalam bentuk fesyen show dan pameran. Untuk fesyen show sendiri, dipresentasikan oleh desainer NTB Sri Widari (Dury) yang merupakan penyaji terbaik pada Lomba desain busana Lombok-Sumbawa Tenun Festival 2022. "Sementara untuk pameran menampilkan wastra (kain) tenun NTB dan busana "ready to wear" karya desainer NTB," sambung Bunda Niken.
Baca juga: Songkok Recca Wajo menarik perhatian di Inacraft
Baca juga: Dekranasda NTB memfasilitasi industri fesyen rambah pasar internasional
Disamping itu, kegiatan ini dimaksudkan sebagai ajang promosi kegiatan LIMOFF (Lombok International Modest Fashion Festival) 2023 yang akan digelar pada 6 sampai 9 Juli 2023 di Lombok. "Kita dorong desainer NTB untuk terus berkarya dalam meningkatkan kualitas dan kreativitas-nya pada bidang fesyen," tambah Niken.
Pada Muffest 2023 itu, beberapa desainer nasional menggunakan asesoris karya desainer perhiasan NTB antara lain, desainer Neera Alatas menggunakan Mutiara Lombok Waidah dan Jovan Design menggunakan karya Lamops.