Para petugas humas yang menyadari betul tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai penyambung komunikasi dengan media dan masyarakat, secara otomatis akan bersikap responsif, komunikatif, dan hangat. Bagaimanapun kesibukan yang tengah dijalani, merespons komunikasi dengan cepat tetap diupayakan. Seperti yang dicontohkan Staf Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Christian Samosir.
Beberapa hari lalu, saat ia hendak melakukan perjalanan dinas keluar kota, sekitar 10 menit sebelum boarding pesawat, dia masih sibuk melayani komunikasi dengan awak media, termasuk mencarikan foto-foto dokumentasi kegiatan yang dibutuhkan oleh media.
Setelah mengirim sejumlah foto yang dibutuhkan si wartawan, dia berpamitan untuk memulai penerbangan dan mematikan ponselnya. Sesaat setelah mendarat, Chris pun bergegas membalas pesan yang sempat tertahan selama dia dalam penerbangan. Begitu sungguh-sungguhnya dia menghayati peran sebagai penyambung komunikasi bagi institusinya.
“Kami bekerja semaksimal mungkin, mengupayakan yang terbaik,” ujar dia.
Kehangatan komunikasi juga ditunjukkan Kevin Maulana, rekan sekantor Christian Samosir. Saat ia terlambat membalas pesan WhatsApp beberapa menit, ia buru-buru meminta maaf.
“Maaf baru dibalas, saya tadi sedang naik motor, bentar yaa,” tulis Kevin.
Kemudian ia pun segera menindaklanjuti permintaan wawancara kepada atasannya. Tak butuh waktu lama, Kevin sudah mengabari kapan wawancara bisa dilaksanakan.
Christian dan Kevin adalah orang-orang yang hampir tidak memiliki waktu libur dengan ponsel dalam posisi selalu aktif, demi tertunaikannya tugas secara paripurna.
Gaya lama