Bandung (ANTARA) -
Dadang mengatakan hal ini dilakukan oleh pihaknya sebagai salah satu upaya pemerataan akses listrik bagi warga di Kabupaten Bandung. Terlebih hingga saat ini sebanyak 3.045 rumah di Kabupaten Bandung belum teraliri listrik hingga kini, yang menurut Pemerintah Kabupaten Bandung, ribuan rumah tersebut tersebar di 16 desa pada enam kecamatan.
"Luasnya wilayah Kabupaten Bandung menjadi tantangan untuk pemerataan fasilitas ke seluruh penjuru. Hal inilah yang mendorong Kabupaten Bandung untuk memacu Infrastruktur, mempercepat pemerataan pembangunan," ucapnya.
Kabupaten Bandung juga meluncurkan program Bedas Caang Baranang untuk melakukan akselerasi pemerataan akses listrik baik dengan jaringan konvensional, atau menggunakan tenaga terbarukan seperti tenaga surya, dan lainnya.
Agar lebih komprehensif, Dadang juga mengatakan ke depannya akan melakukan pendekatan pentahelix dan akan mengundang para pengusaha untuk duduk bersama. "Dengan begitu, ribuan rumah termasuk masjid-masjid yang belum mempunyai penerangan bisa mendapat jaringan listrik," ucapnya.
Baca juga: Kesebelasan Persib Bandung berpotensi kembali gunakan Stadion GBLA
Baca juga: Kota Bandung-Melbourne dipastikan kerja sama Sister City
Selain membangun infrastruktur kelistrikan, Kabupaten Bandung juga menyiapkan 7.000 unit rumah untuk dibangun rumah tinggal layak huni. Akselerasi pembangunan infrastruktur secara masif ini, diharapkan dapat memacu bergeraknya ekonomi yang tumbuh secara berkeadilan. "Dari rakyat untuk rakyat, jika pendapatan ekonomi meningkat, bisa saja pemberian insentif seperti guru ngaji, RT/RW, PKK, Linmas dan sebagainya jadi ikut bertambah," tuturnya menambahkan.